Pasar Johar Semarang
Senin, 21 Februari 2022 14:27 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Semarang, Jatengaja.com – Tidak semua pedagang Yaik yang telah menempati lapak, mau pindah ke basement alun-alun. Pihak Dinas Perdagangan Kota Semarang, juga tidak memaksa kepada para pedagang yang memang tidak mau pindah.
Hal itu terungkap setelah Pemerintah Kota Semarang melakukan pendataan ulang kepada para pedagang yang telah menempati lapak di Johar Tengah dan Johar Utara.
Pendataan dilakukan Dinas Perdagangan didampingi Satpol PP Kota Semarang bersama Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Kota Semarang, Koramil Semarang Tengah, dan Polsek Semarang Tengah.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis dalam rilisnya menjelaskan, pendataan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari beberapa kali pertemuan yang dilakukan pihaknya bersama perwakilan pedagang. Kali ini pendataan yang dilakukan adalah mendata pedagang Yaik yang menempati Johar Utara dan Johar Tengah.
“Pertama kita adalah memetakan mana yang di Johar Utara, Tengah dan Selatan kira-kira mana yang mana yang bisa dimasukin untuk pedagang yang belum mendapat lapak sesuai konsep kemarin jadi prioritas yang memang pedagang aslinya. Kita tetap melihat kondisi dilapangan jadi tidak serta merta dipindah begitu saja,”ungkapnya
Dari data yang telah dihimpun untuk Johar Utara dari 17 register ada 11 orang yang tidak mau pindah, 2 orang yang mau pindah dan 4 lainnya kosong.
Tempati Lapak
Untuk Johar Tengah lantai 1 ada 89 register dengan rincian 7 orang mau pindah, 58 orang tidak mau pindah dan 24 kosong. Sedangkan untuk Johar Tengah lantai 2, dari total 168 register ada 39 orang yang tidak mau pindah, 26 orang yang mau pindah dan 103 kosong.
Adapun pedagang Yaik yang berada di Johar Selatan rencananya dilakukan pendataan Jumat (18/2/2022). Selain mendata pedagang yang sudah menempati lapak, pihaknya juga mendata lapak yang masih kosong atau belum ditempati para pedagang yang sudah mendapat undian lapak.
“Yang dari kelompok Yaik kan memang seharusnya ada di Basement Alun-alun untuk sementara dan kita lihat jumlah lapaknya dengan jumlah pedagang,” katanya
Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Kota Semarang, Mudasir mengaku lega karena Pemerintah Kota Semarang mau mendengar aspirasi dari para pedagang dengan melakukan penataan ulang.
Dirinya mengakui jika dilapangan pasti tidak semua pedagang setuju dengan adanya penataan ulang ini. Namun pihaknya mengaku terus melakukan komunikasi antarkelompok dengan baik untuk menemukan jalan terbaik bagi penataan Pasar Johar. (-)
Bagikan