Telkom
Selasa, 02 Mei 2023 18:11 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Jakarta, Jatengaja.com – Pelaku usaha di sektor pertanian terbantu berkat teknologi digital Internet of Things (IoT) milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).
Salah satunya platform Agree dari Leap-Telkom Digital yang menggandeng PT Agroobot Bangun Negeri (Agroobot) dalam mengimplementasikan penggunaan teknologi IoT pada DAB Subur, perusahaan agrobisnis yang fokus pada budi daya komoditas serai wangi.
Sekadar informasi, Agroobot merupakan sebuah platform laboratorium tanah mobile berbasis IoT dan Artificial Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk monitoring tekstur tanah, uji mikro, uji makro, exchangeable potassium, kapasitas tukar kation, pH tanah, dan karbon organik tanah. Agroobot memiliki beberapa jenis perangkat IoT salah satunya Agrooscan sebuah perangkat monitoring untuk pengujian unsur hara tanah portable.
Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid menjelaskan, pada kolaborasi ini, perangkat IoT yang diimplementasikan oleh DAB Subur adalah Agrooscan yang bekerja dengan cara memasukkan alat ke tanah untuk pengecekan unsur hara tanah yang akan dibudidayakan.
Jika hasilnya sudah didapatkan, pengguna bisa melihat dan memantaunya dari smartphone mereka di mana pun dan kapan pun. Data Agrooscan bisa dilihat secara real-time serta akurat. Dengan begitu, para petani DAB Subur dapat mengetahui kondisi tanah sebelum diolah sehingga penggunaan pupuk bisa lebih efisien yang berujung pada meningkatnya hasil produksi yang berkualitas.
“Kelebihan perangkat IoT hasil kerja sama Agree dan Agroobot ini dapat dibawa ke mana saja atau portable, user friendly, dan sumber energinya menggunakan baterai. Pengecekan tanah dengan memanfaatkan perangkat ini dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk yang sesuai takaran, tepat, dan menghasilkan hasil panen yang sangat baik,” kata Fajrin Rasyid.
Kolaborasi Agree dengan DAB Subur yang melalui pemanfaatan teknologi IoT merupakan salah satu upaya Telkom untuk mengakselerasi ekosistem digital di sektor pertanian. Kerja sama ini turut membawa terobosan bagi petani Indonesia dan menjadi bukti bahwa petani di tanah air siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
Hadirnya DAB Subur sebagai salah satu penjamin pasar dan pengguna teknologi dari Agree, telah membantu permodalan yang disalurkan kepada petani dan menghasilkan NPL 0% dengan repayment 100%.
“Saat ini tercatat lebih dari 250 hektare lahan DAB Subur sudah on board ke dalam aplikasi Agree, dengan total lahan yang ditanam lebih dari 60 hektare. Dari total tersebut, lebih dari 150 hektare terdapat di Bengkulu dengan lahan tanam lebih dari 40 hektare, dan lebih dari 80 hektare ada di Banten dengan lahan tanam lebih dari 18 hektare. Rencananya ke depan akan ditargetkan lebih dari 1000 hektare lahan tanam di berbagai wilayah,” kata Fajrin.
Lebih Efisien
Pemilik DAB Subur, Wijayandaru berharap, implementasi teknologi Agroobot dari Agree dapat membantu mempermudah petani DAB Subur dari proses pra tanam sampai pascatanam sehingga aktivitas budi daya bisa menjadi lebih efisien. Berkat efisiensi tersebut, hasil yang didapat juga lebih maksimal dan semakin menguntungkan para petani.
Tidak hanya penggunaan teknologi IoT, sebelumnya DAB Subur sudah lebih dulu menggunakan layanan Agree Partner dan Dashboard Offtaker milik Agree. Wijayandaru mengaku, teknologi digital yang diberikan oleh Agree membuat DAB Subur kini dapat memvalidasi profil petani dan lahan yang dimilikinya.
Selain itu, pihaknya juga lebih mudah memantau segala aktivitas pertanian dan melihat kebutuhan sarana produk pertanian hingga penggunaan modal. Melalui Agree Modal, para petani mendapat akses yang lebih mudah dengan lembaga keuangan terpercaya dalam hal permodalan.
Dalam platform Agree, DAB Subur juga bisa melihat kepastian jadwal panen, pencatatan besaran hasil panen, dan transaksi minyak yang telah dilakukan. Tak hanya itu saja, dengan adanya dukungan teknologi Agree Smart Farming, DAB Subur bisa mendapatkan kejelasan kondisi lahan petani dan kemudahan menentukan penggunaan pupuk yang sesuai dikarenakan pengecekan unsur tanah yang tepat.
Selain itu, Agree juga tidak hanya sebagai tools, tetapi turut membantu mengawal kesuksesan program budidaya serai wangi DAB Subur bersama mitra binaan existing dan para offtaker lain di program Sereh Wangi.
“Kami sangat beruntung juga karena terbantu dengan adanya tim Agree yang mendukung proses pengajuan, pencairan, dan order dari setiap petani, turut mendukung keberhasilan pendanaan yang ada di DAB Subur serta mengawal program ekosistem budidaya serai wangi ini,” kata Wijayandaru.
Hingga tahun 2022, Agree telah digunakan lebih dari 75 ribu petani, peternak, dan pembudidaya. Agree juga telah menjalin kolaborasi dengan lebih dari 251 mitra perusahaan agrobisnis atau offtaker dan buyer. (-)
Bagikan