Upacara Hardiknas Jateng Semarak dengan Aneka Warna Baju Adat Nusantara
Semarang, Jatengaja.com - Pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 tingkat Provinsi Jawa Tengah semarak dengan aneka warna baju adat nusantara.
Mulai dari inspektur upacara, petugas hingga peserta upacara Hardiknas semuanya mengenakan beragam baju adat nusantara yang ada di Indonesia, sehingga tamak semarak.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo sebagai inspektur upacara mengenakan baju adat Jawa pada upacara peringatan Hardiknas di halaman Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (2/5).
- Luar Biasa, Film Animasi Super Mario Bros Raup Pendapatan Rp14,6 Triliun
- Petugas Satpol Kota Semarang Kosek 40 PKL di Kawasan Simpang Lima
- Mbak Ita Bertekad Jadikan Kota Semarang Tujuan Wisata Religi di Jateng
- Kalangan Konfederasi Buruh di Indonesia Sepakat Dukung Ganjar pada Pilpres 2024
- Mudik Lebaran 2023, Terjadi 2.557 Kecelakaan dan 329 Orang Meninggal
“Karena Kamis kemarin saya pakai adat nusantara ini, saya kembali pakai baju adat Jawa,” kata Ganjar usai upacara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah menuturkan penggunaan pakaian adat menandakan semangat kebersamaan dalam bingkai bhineka tunggal ika.
"Kita semakin mengenal pakaian adat nusantara. Kali ini saya pakai baju adat Batak,” ujarnya.
Penggunaan baju adat sebenarnya sudah diberlakukan bagi aparatur sipil negera (ASN) Provinsi Jateng yang tertuang dalam surat edaran (SE) Nomor 065/0016031/2019.
Sesuai SE itu ASN Pemprov Jateng wajib mengenakan pakaian adat Jawa pada Kamis pekan pertama hingga ketiga, dan pakaian adat nusantara pada Kamis pekan terakhir.
Sedangkan pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Syurya Deta Syafrie menyatakan kebijakan Gubernur dalam penggunaan baju adat didukung oleh ASN.
"Iya, harus kita dukung apa yang menjadi kebijakan Pak Gubernur. Hari Kamis adat Jawa, dan minggu ke empat pakai adat nusantara," ungkapnya yang mengenakan baju adat Dayak Lundayeh, Kalimantan Utara.
Sementara, Ganjar dalam amanatnya berharap, Jawa Tengah akan terus melahirkan program revolusioner di bidang pendidikan, misalnya, kebijakan sekolah gratis, sekolah virtual, hingga SMK Jateng diharapkan bisa dipertahankan, bahkan dikembangkan.
“Pendidikan menjadi cara efektif untuk berinvestasi. Melalui pendidikan bisa mendorong pengentasan kemiskinan di lingkungan terdekatm” ujanya. (-)