Keren, Desa Wisata Sumogawe Miliki Rest Area dan 2 Mobil Shuttle
Semarang, Jatengaja.com – Desa Wisata Sumogawe di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terus mengembangkan sarana dan prasarana wisata.
Desa wisata Kampung Susu tersebut, mengembangkan sarana setelah mendapat bantuan Rp 1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Desa wisata yang diresmikan tahun 2017 lalu itu, mulanya hanya mengandalkan produk olahan makanan yang berbahan baku susu sapi. Seperti sabun susu, permen susu, yogurt, serta lainnya yang diproduksi secara rumahan oleh warga.
Biasanya, produk tersebut dipamerkan di balai desa setempat jika ada kunjungan wisatawan. Atau, memanfaatkan rumah warga yang memiliki usaha susu olahan. Namun, setelah mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi, Desa Wisata Kampung Susu kini telah memiliki rest area dan dua mobil shuttle.
- Polda Jateng Ringkus Nakes Dony, Pelaku Pembunuhan Sadis Anak dan Ibu
- Personel BPBD Jateng Diminta Tetap Siaga Bencana
- Ini Penampakan Sepeda Listrik Buatan Warga Perantauan Jateng
Kepala Desa Sumogawe, Marsudi Mulyo Utomo mengatakan, pada tahun 2020 pihaknya mendapat bantuan Rp 1 miliar dari Pemerintah Provinsi untuk pengembangan wisata.
“Awalnya kendala yang dialami itu permasalahan finansial, kesadaran masyarakat dan lahan. Alhamdulillah tahun 2020 saya mendapat bantuan dari Pak Gubernur Rp 1 miliar, saya belikan dua mobil shuttle, bangun rest area dan juga ada gazebo, patung sapi dan parkir,” tuturnya.
Menurutnya, bantuan sebesar itu sekaligus sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi terhadap perkembangan desa wisata.
Bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu, Sri Wuryani menuturkan, pihaknya mengalami banyak kendala. Mulai dari sarana dan prasarana hingga pentaan UMKM.
“Dulu awalnya banyak kendala. UMKM tidak tertata dengan rapi, baik secara tempat karena belum punya rest area. Kalau ada kunjungan kita tempatkan di balaidesa ala kadarnya, atau kalau tidak kita ke warga. Alhamdiulillah mendapat bantuan dari Gubernur ini luar biasa. Kami sangat senang sekali,” tuturnya.
Sehingga, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mampu mengembangkan Desa Wisata Kampung Susu dengan baik.
Desa Wisata Kampung Susu menawarkan paket wisata. Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga rest area untuk menikmati kuliner khasnya.
“Paket wisata mulai harga Rp 40 ribu sampai 200 ribu per orang. Saat ini per Minggu ada dua sampai tiga kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” katanya.
Bantuan Desa Wisata
Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan, bantuan Desa Wisata dilakukan sejak tahun 2020. Saat itu pihaknya sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 100 desa, dan pada 2021 jumlah yang dianggarkan Rp 32 miliar untuk 260 desa.
Adapun tahun 2022, anggaran bantuan desa wisata dialokasikan Rp18,5 miliar.
- Ini Alasan Densus 88 Menembak Mati Tersangka Teroris dr. Sunardi, Warga Sukoharjo Jateng
- PTPN Award 2022, PTPN VII Sabet Penghargaan Terhemat
- Bank Mandiri Serahkan Bus Ramah Difabel berkelas Internasional
“Di tahun 2022 ini kita sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” katanya.
Melalui dana pengembangan desa wisata itu, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata.
“Sehingga nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa,” jelas Riyadi.
Ditambahkan, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat. Dari yang semula pada beberapa tahun lalu hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa.
"Masing-masing desa wisata diharapkan mempunyai keunikan tersendiri, atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya," ujarnya. (-)