Dukung Santri Kembangkan Potensi, SIG Kick off Program Bakti BUMN

Sulistya - Jumat, 16 September 2022 10:11 WIB
Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono (lima dari kanan) menyerahkan modul Vokasi kepada salah satu peserta Training of Trainer (ToT) pada kegiatan kick off Program Bakti BUMN untuk Santri.

Jakarta, Jatengaja.com –Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata dan General Manager of CSR SIG, Edy Saraya melakukan kick off Bakti BUMN untuk Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya, Rabu (14/9).

Adapun BUMN untuk Santri meliputi Program Magang Santri dan Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren) di Jawa Timur. Dalam kegiatan itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama PT Pegadaian, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo), serta PT PLN (Persero) bertindak sebagai koordinator Program.

Menteri BUMN, Erick Thohir menuturkan, Indonesia saat ini bergerak semakin maju dan menjadi bangsa yang semakin besar. Sedangkan pada tahun 2030 diprediksi jumlah penduduk Indonesia dengan usia produktif mencapai 64% dari total jumlah penduduk.

Sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren. Para santri dan santriwati diyakini akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju Negara Maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat.

Kembangkan Kapasitas

Dikatakan, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri di tengah tantangan disrupsi digital. Salah satu bentuk komitmen BUMN untuk terus berkontribusi terhadap ekonomi nasional dibuktikan dengan wujud Bakti BUMN. Salah satunya melalui inisiasi program magang untuk santri di pesantren.

“Program magang santri ini merupakan kolaborasi yang sukses antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantre n dalam meningkatkan kualitas SDM. Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan kedepannya termasuk di sektor digital,” ujar Erick Thohir.

Kementerian BUMN juga telah membuka kegiatan Program Pesantranpreneur tahun 2022. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berwirausaha agar pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban, serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur, dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas sebagai penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional.

General Manager of CSR SIG, Edy Saraya menjelaskan, SIG menerima 20 santri magang di perusahaan. Mereka akan belajar mengenai proses bisnis serta metode kerja selama 3 bulan. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, mereka juga akan mendapatkan sertifikasi magang dari perusahaan.

“Ada 26 pondok pesantren yang pengajaranya mengikuti program Training of Trainer (ToT). Saat ini mereka mulai mengajarkan ilmu yang didapat kepada santri masing-masing. Setiap pondok pesantren setidaknya mempunyai 15 santri untuk dididik, sehingga sedikitnya ada 390 santri yang akan diharapkan untuk menjadi wirausahawan,” ujar Edy Saraya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS