SIG Kenalkan Metode Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Sulistya - Selasa, 13 September 2022 20:21 WIB
Teknis reklamasi lahan pascatambang batu gamping dengan metode Sistem Alur di pabrik Tuban.

Jakarta, Jatengaja.com – Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 dilaksanakan di JX International Convention Exhibition, Surabaya, Senin – Rabu (12-14/9). Ajang yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur itu dalam rangka memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2022.

Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 diikuti oleh perusahan BUMN dan swasta, instansi pemerintah hingga civitas akademik yang ada di provinsi Jawa Timur. Adapun PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Pameran ini menampilkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup seperti pengelolaan limbah cair, udara, limbah B3, serta penghargaan bidang lingkungan hidup yang telah diperoleh, dan inovasi di dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pihaknya berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. SIG mengenalkan metode reklamasi Sistem Alur di pabrik Tuban, pemberdayaan petani green belt di Pabrik Tuban, serta pengelolaan limbah dan sampah yang dilakukan oleh Nathabumi sebagai salah satu unit bisnis SIG.

“Sistem Alur adalah terobosan teknik reklamasi di lahan bekas tambang batu gamping di pabrik Tuban. Teknik yang diterapkan dalam sistem alur adalah dengan cara membuat cekungan, berbentuk alur memanjang pada lahan bekas tambang. Struktur lahan bekas tambang kapur yang sangat keras membutuhkan proses menggunakan rock breaker untuk membuat cekungan. Keunggulan teknik ini yakni memiliki pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibanding dengan menggunakan sistem tebar,” kata Vita Mahreyni.

SIG juga mengenalkan pengelolaan lingkungan di kawasan green belt Pabrik Tuban. SIG menyediakan lahan seluas 192 ha untuk dikelola oleh 527 petani binaan yang tergabung dalam 24 kelompok.

“Tidak hanya lahan, SIG juga memberikan sarana produksi, pelatihan, serta edukasi mengenai inovasi pertanian yang efektif, efisien dan berbasis kelestarian lingkungan. Sistem pengelolaan seperti ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi jumlah kelompok rentan dan kemiskinan di Kabupaten Tuban,’’ ujar Vita Mahreyni. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS