Bandeng Presto Blendug Buatan Nita Warga Semarang Tembus Pasar Luar Negeri
Semarang, Jatengaja.com - Usaha mikro, menengah, dan kecil (UMKM) Bandeng Presto Blendug buatan warga Kota Semarang, Yunita Safitri mampu menembus pasar luar negeri.
Penjualan Bandeng Presto Blendug yang merupakan produk UMKM rumahan ini telah mencapai Hongkong, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara Asia lain.
Menurut Yunita Safitri para konsumen luar negeri mengaku tahu produk Bandeng Presto Blendug dari Instagram Lapak Ganjar milik Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
- Jateng Juara Umum 3 Porseni NU 2023, Juara Umum Diraih Jatim
- Pura Mangkunegaran Solo Semakin Menarik Adanya Taman Pracima Tuin
- Ikuti Program AUTP, Sawah Petani Gagal Panen Akibat Banjir Dapat Klaim Asuransi
- 883 Hektare Tanaman Padi Gagal Panen di Jateng Diberi Ganti Rugi
- Ombudsman RI Apresiasi 3 Dinas Pemprov Jateng Serius Benahi Standar Layanan Publik
“Mereka adalah para tenaga kerja Indonesia yang jadi pengikut akun Instagram Gubernur Jateng @ganjar_pranowo,” kataya dilansir dari jatengprov.go.id Senin (22/1).
Warga Perum Griya Buana Blok AB Nomor 7 Bangetayu, Kota Semarang menjelaskan memiliki ide untuk membuka usaha bandeng presto guna mendapatkan tambahan penghasilan.
Saat itu, Untung, suami baru saja menjadi korban pemberhentian kerja akibat pandemi Covid-19 sehingga harus mencari pendapatan untuk keluarga.
“Tercetus ide membuat bandeng tulang lunak yang dinamai Bandeng Presto Blendug,” katanya.
Berbagai cara dilakukannya Nita panggilan Yunita untuk memasarkan produk antara lain dengan memaksimalkan media sosial melalui Instagram, dengan akunnya @BandengBlendug.
Guru Bahasa Inggris sebuah bimbingan belajar ini, menjadi pengikut (follower) akun Instagram Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yaitu @ganjar_pranowo yang ada program Lapak Ganjar, yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk berpromosi gratis.
“Saya mengikuti program itu. Kalau tidak salah sudah dua kali di-repost oleh Pak Ganjar. Alhamdulillah setelah di-repost beliau itu, penjualan juga naik. Tadinya hanya dari tingkat dalam kota, jadi antarkota, antaprovinsi, di luar pulau Jawa, sampai akhirnya ada beberapa konsumen kami yang merupakan tenaga kerja di luar negeri ada di Hongkong, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara Asia lain,” jelasnya.
Lulusan Undip Semarang ini, membeberkan, dulu sebelum ikut Lapak Ganjar, usahanya bergerak biasa, dengan penjualan kisaran ratusan bungkus bandeng presto saja.
Namun, setelah di-repost, selain konsumen sampai mancanegara, penjualannya juga bisa sampai ribuan bungkus bandeng. Tidak hanya itu, produknya juga telah dijajakan di beberapa toko oleh-oleh di Semarang.
“Program Lapak Ganjar kami merasa penjualan kami lebih tinggi dan tentu menambah penghasilan kami, bisa mencukupi kebutuhan kami, serta memperbesar usaha kami,” ujar ibu satu anak ini.
- Akselerasi Digital di Dunia Pendidikan Terus Didorong
- Warung Dilarang Jual Gas LPG 3Kg, Diuji Coba di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang,
- Dijual Rp1 Juta, Tiket Presale Konser Deep Purple di UMS Solo Ludes dalam Sehari
Nita menuturkan, Bandeng Presto Blendug merupakan produk ikan bandeng sehat khas Semarang. Perbedaan produknya dengan lainnya, yakni tidak menggunakan MSG atau bahan kimia yang berbahaya.
Adapun masa kedaluwarsa produknya sekitar dua minggu di suhu ruang, di chiller bisa sampai 3-4 minggu, dan freezer bisa dua bulan
Nita juga membuka kesempatan untuk reseller yang mau ikut menjualkan produk, tentu dengan harga langsung dari produsen jadi lebih miring. (-)