Untag Semarang Sumbang Mesin Pembuat Pakan Lele

Sulistya - Jumat, 11 Februari 2022 09:51 WIB
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha bersama Rektor Untag Semarang, Prof Dr Suparno usai pemberian bantuan mesin pembuat pakan lele. (Jatengaja.com/dok/jatengprov.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang membantu mesin pembuat pakan lele untuk Kelompok Budi Daya Ikan (Pokdakan) Taruna Karya dari Dusun Jembangan, Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Adapun Dusun Jembangan sendiri selama ini memang menjadi salah satu sentra utama budi daya ikan lele di Kabupaten Semarang.

Rektor Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang, Prof Dr Suparno menuturkan, bantuan mesin pembuat pakan lele berasal dari hibah Kemenristek Dikti RI tahun anggaran 2021, melalui Untag Semarang.

“Bantuan ini diberikan guna meningkatkan mutu pengabdian masyarakat perguruan tinggi dan kesejahteraan masyarakat,” kata rektor dalam siaran persnya.

Adapun Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengapresiasi dukungan perguruan tinggi dalam memajukan potensi daerah.

“Harga pakan lele saat ini relatif mahal. Bantuan ini diharapkan dapat menurunkan biaya pakan karena bisa dibuat sendiri oleh para peternak,” ujarnya.

Kesulitan Bibit

Sementara Ketua Pokdakan Taruna Karya, Zarkoni menuturkan, Pokdakan yang dipimpinnya mampu menghasilkan ribuan kilogram ikan lele konsumsi setiap minggunya. Ikan lele tersebut dijual untuk memenuhi pasar lokal di Jawa Tengah.

“Rata-rata, setiap hari bisa dihasilkan satu ton ikan lele siap jual. Kami kewalahan menyediakan bibitnya dan masih mendatangkan dari luar daerah,” kata Zarkoni usai menerima bantuan mesin pembuat pakan lele.

Produksi ikan lele konsumsi siap jual dihasilkan dari puluhan kolam terpal milik 25 orang anggota Pokdakan. Ikan dijual ke Wonosobo, Magelang, Boyolali, Salatiga, dan Semarang.

Meski telah mampu berproduksi baik, Zarkoni masih mengeluhkan pemenuhan bibit dan pakan yang relatif mahal. Bibit lele unggul masih mendatangkan dari luar provinsi. Pasalnya, pasokan bibit dari lokal Kabupaten Semarang belum mencukupi kebutuhan kelompok.

“Pakan juga masih relatif mahal. Karenanya, kami senang sekali mendapat bantuan mesin pembuat pakan lele ini,” katanya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS