SIG Inisiatif Penurunan Emisi Karbon

Sulistya - Kamis, 10 Februari 2022 21:27 WIB
Direktur Utama SIG, Donny Arsal (dua dari kiri) dan Direktur Utama BKI, Rudiyanto (tiga dari kiri) saat Penyerahan Nota Kesepahaman kerja sama kajian Implementasi Dekarbonisasi BUMN di Gedung Kementerian BUMN. (Jatengaja.com/dok/SIG)

Jakarta, Jatengaja.com PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah melakukan inisiatif penurunan emisi karbon. Pada tahun 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon.

Program-program kerja utama tahun 2021 tersebut di antaranya penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel, dan efisiensi energy (listrik dan thermal).

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menyatakan, SIG mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen Pemerintah Indonesia mencapai net zero carbon emission pada 2060.

Komitmen SIG ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kajian Implementasi Dekarbonisasi dalam Rangka Mendukung Program Netral Karbon 2060 dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI).

Penandatangan MoU dilakukan Direktur Utama SIG, Donny Arsal dengan Direktur Utama BKI, Rudiyanto yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, pada Rabu (02/02).

Selain SIG, MoU juga dilakukan BKI dengan sejumlah BUMN di antaranya Pertamina, PLN, Perum Perhutani, Pupuk Indonesia, MIND ID, PTPN, dan EMI

Menurut Vita Mahreyni, upaya lain yang dilakukan SIG dalam mendukung penurunan emisi karbon adalah implementasi renewable energy berupa solar panel.

“SIG telah menyelesaikan pilot project solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa pabrik, yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang, dan Semen Tonasa yang telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik” kata Vita Mahreyni.

Perseroan juga melakukan mengendalikan emisi yang dihasilkan pada proses produksi melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.
Musim Hujan, 5 Produk ini Laku Keras di Tokopedia

SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung.

SIG juga memanfaatkan sampah kota yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini, merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik”, ujar Vita Mahreyni. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS