Stabilkan Harga, Dinas Perdagangan Kota Semarang Gencarkan Operasi Pasar Migor dan Beras

SetyoNt - Rabu, 01 Maret 2023 21:27 WIB
Stabilkan Harga, Dinas Perdagangan Kota Semarang Gelar Operasi Pasar Migor dan Beras (dok.humaspemprovjatim)

Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang menggencarkan operasi pasar di tujuh pasar tradisional guna menstabilkan harga kebutuhan pangan terutama komoditas beras dan minyak goreng.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurcholis menyatakan masing-masing pasar tradisional mendapatkan droping sebanyak 40 karton miyak goreng (migor) dengan satu karton berisi 12 liter.

“Jadi total ada sebanyak 2.880 liter. Sudah ada di tiga pasar tradisonal yang mendapat droping minyak goreng," katanya, Selasa (28/2) dilansir dari semarangkota.go.id.

Sedangkan untuk komoditas beras, lanjut Nurcholis setiap pasar minimal harus ada 5 pedagang untuk permintaan beras murah. Tiap pedagang di pasar itu minimal mengambil sebanyak 20 zak ukuran lima kilogram.

“Permintaan beras fluktuatif, karena ketersediaan beras di pasaran masih tergolong aman. Apalagi dari Badan Urusan Logistik (Bulog) menyediakan beras subsidi murah, yakni seharga Rp9.450 ribu perkilogram,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramushinto mengatakan, ketersediaan bahan pangan, termasuk beras saat ini dalam kondisi aman.

Mengantisipasi harga beras yang tinggi di pasaran, Pemkota Semarang bekerjasama dengan Bulog menjual beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga maksimal harga eceran tertinggi (HET) Rp 47.250 per zak, ukuran lima kilogram.

“Kami terus menjalin komunikasi dengan berbagai mitra satgas ketahanan pangan seperti Badan Usaha Milik Petani (BUMP), ID FOOD, serta mitra-mitra OPD lainnya,” kata Bambang.

Sejak awal tahun 2023 ini, lanjut Bambang, Perum Bulog Jawa Tengah sudah mengelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional.

Sepanjang Januari 2023 telah menggelontorkan 9.000 ton beras dalam rangka stabilisasi harga. Untuk Kota Semarang, yang telah didroping di antaranya Pasar Peterongan, sebanyak 500 ton. Beras medium Bulog tersebut dijual maksimal Rp 47.250 per zak, ukuran lima kilogram.

“Alhamdulillah untuk beras dibantu beras SPHP oleh Bulog. Lima kilo beras dijual rata-rata Rp 47 ribu. Ada di lima pasar,” ujar Bambang.

Bulog siap melakukan operasi pasar apabila masyarakat menghendaki. Sekali operasi pasar, Bulog siap menyediakan beras SPHP mencapai dua ton.

Bambang menambahkan terus berkoordinasi dengan satgas pangan, terutama Polrestabes untuk memantau harga pangan. Sehingga harga komoditas pangan agar tidak melonjak terlalu tinggi.

“Untuk minyak goreng sudah banyak operasi pasar, dan di Kota Semarang tidak ada penimbunan, sudah mulai didistribusikan,’” tuturnya.

Untuk menjaga pasokan komoditas pangan strategis lainnya, seperti bawang merah, dan cabai, Dinas Ketahanan Pangan juga memberdayakan Badan Usaha Milik Petani (BUMP).

Badan usaha milik petani tersebut ditugasi untuk bekerja sama dengan daerah-daerah lain, seperti Kendal dan Demak untuk menekan harga pangan di pasaran. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS