Penyebab Kematian Gajah Sekar Koleksi Semarang Zoo Tunggu Hasil Autopsi BKSDA
Semarang, Jatengaja.com - Seekor gajah betinakoleksi kebun binatang Semarang Zoo mati. Penyebab kematian gajah bernama Sekar diduga karena sakit maag.
Meski begitu untuk kepastikan penyebab kematian gajah Sekar masih menunggu hasil autopsi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Kematian gajah koleksi kebun binatang Semarang Zoo tersebut membuat Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu merasa perihatin.
- Polda Jateng Terjunkan 2/3 Personel Polri Amankan Tahapan Pemilu 2024
- 5 Tim MotoGP 2023 Belum Perkenalkan Diri
- Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI Revitalisasi Tujuh SMK di Jateng
- Gubernur Jateng Apresiasi Pengusaha yang Bantu SMK
- Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta Sudah Dibuka untuk Umum
Mbak Ita, sapaan Wali Kot Semarang mengatakan, sudah mendapat informasi dari direktur PT Taman Satwa atau Semarang Zoo terkait kondisi gajah Sekar yang mati.
“Saya sudah dikontak sama Direktur Taman Satwa kalau gajah yang namanya Sekar mati. Katanya sakit maag,” katanya dilansir semarangkota.go.id, Rabu (1/3).
Menurut Mba Ita informasi yang diterima, gajah Sekar enggan makan karena sakit gigi hingga menyebabkan sakit maag, bukan karena mengalami kekurangan nutrisi ataupun kekurangan tenaga medis.
Pasalnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Taman Satwa milik Pemkot Semarang tersebut sudah memiliki dokter tersendiri.
Saat Gajah Sekar diketahui sakit, pihak Semarang Zoo juga langsung mendatangkan dokter dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Saat ini, pihaknya menunggu hasil autopsi dari BKSDA.
“Tinggal menunggu hasil autopsinya, tapi memang umurnya sudah tua, 67 tahun. Seminggu katanya hasil autopsinya. Kita tunggu apa penyebab sebenarnya,” ujar Mbak Ita.
Sementara, Direktur Semarang Zoo, Khoirul Awaludin mengatakan, jauh hari sebelum kematian gajah Sekar, pengelola sebenarnya sudah berusaha mencari pengganti yang berusia lebih muda.
Sebab gajah Sekar sudah berusia 67 tahun. Namun, tidak mudah mencari gajah untuk dipasangkan dengan gajah jantan Semarang Zoo yakni Guntur.
"Setahun lalu sudah rencakan itu. Kami komunikasi dengan lembaga konservasi lain, seperti dari Solo, Bali, bahkan Sumatera. Tapi memang proses untuk mendapatkan satwa gajah agak sulit,’’ terangnya.
Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya mencari pengganti untuk mengisi Taman Satwa Semarang menjadi lebih baik.
"Kami berusaha mencari pasangan untuk Guntur, gajah jantan yang saat ini berusia 48 tahun,” ucapnya. (-)