Penjual Petasan Raup Untung
Jakarta, Jatengaja.com - Malam pergantian tahun menjadi momen yang sangat menguntukan bagi para penjual kembang api. Pasalnya mereka dapat meraup keuntungan dengan jumlah yang cukup fantastis, hingga mencapai jutaan rupiah.
Menjelang pergantian tahun 2023, mulai terlihat penjual terompet dan petasan nampak berjejer di sepanjang jalan menjajakan dagangannya. Pernak pernik warna warni dan riuh suara terompet hingga petasan dibunyikan untuk menarik perhatian para pengguna jalan.
Salah satunya, Johan seorang pedagang petasan kawasan Sidoarjo, Jawa Timur mengaku dapat meraup hingga Rp10 juta - Rp20 juta penjualan selama momen tahun baru.
- Logistik dan Penumpang ke Pulau Karimunjawa Dikirim dengan KM Kelimutu
- Percepatan Layanan Sertifikasi Halal, BPJPH Dorong Pembentukan LPH di Seluruh Indonesia
- Simak, Daftar Cuti Bersama PNS dan Pegawai Swasta Tahun 2023
"Biasanya harian cuma Rp200.000 sampai Rp400.000, tahun baru naik drastis sampai paling besar Rp20 juta," kata Rusmi kepada www.trenasia.com, Jumat 30 Desember 2022.
Johan mengaku H-2 menjelang malam pergantian tahun merupakan puncak banyaknya pembeli petasan sehingga Ia bisa meraih omset yang besar. Johan menjual berbagai jenis kembang api baik dengan ukuran besar maupun kecil, dengan harga yang bermacam-macam sesuai jenisnya.
Harga Naik
Harga yang dijual mulai dari Rp5.000 hingga Rp150.000. Mendekati puncak malam pergantian tahun, harga petasan yang dijajakan akan mengalami kenaikan, mulai dari paling mahal capai Rp350.000.
Kenaikan harga yang diterapkan oleh para penjual kembang api, tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk membeli petasan-petasan yang di jual.
Namun hal yang bertolak belakang dialami Rusmi salah satu penjual terompet di wilayah Sidoarjo yang sudah mulai berjualan sejak 2017,bahkan sebelum pandemi COVID-19 menyebar. Namun ia mengaku hantaman badai COVID-19 membuat dagangannya juga terimbas hingga saat ini.
"Sebelum pandemi, H-7 hingga malam tahun baru saya bisa menjual hampir ratusan terompet. Namun saat pandemi dan banyak larangan belum juga kembali para konsumen saya dulu," kata Rusmi.
- Piala AFF 2022, Disaksikan Presiden Jokowi Timnas Indonesia Menang 2-1 Atas Kamboja
- Polda Jateng Bantah Kabar Anggota Polri Todongkan Senpi di Kraton Solo
- 305 Wisatawan Terjebak di Pulau Karimunjawa, Kapal Pelni Diminta Menjemput
Rusmi mengatakan, dahulu sebelum pandemi ia bisa meraih pendapatan harian hingga Rp1 juta per hari menjelang tahun baru. Namun sekarang setengah pendapatan harian tersebut belum tentu ia dapatkan.
Padahal ia membanderol terompet dagangannya mulai dari Rp15.000 hingga Rp35.000 dan ada juga beberapa paket budling yang ia tawarkan. Menurutnya meski pandemi telah mereda namun peminat terompet tak juga naik. (-)