JSIT Kota Surakarta Upayakan Pembelajaran yang Berkualitas
Solo, Jatengaja.com - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kota Surakarta menggelar pengimbasan pelatihan ADLX Introflek Terpadu di Aula SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Selasa (19/12/2023).
Kegiatan diikuti 80 peserta dari Sekolah Islam Terpadu (SIT) dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMK yang tergabung dalam JSIT Kota Surakarta.
Sekretaris JSIT Kota Surakarta, Rahmat Hariyadi SPd dalam sambutannya menjelaskan, tujuan kegiatan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
- SANF Gelar Business Case Competition untuk Cetak Generasi Muda Inovatif
- Transaksi Terbesar Libur Akhir Tahun Diprediksi 21 Desember hingga 2 Januari
- Jabatan Wakapolda dan Sejumlah Kapolres di Jateng Diganti, Berikut Namanya
"Tujuannya kegiatan ini untuk meluaskan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SIT-SIT yang tergabung dalam JSIT Kota Surakarta," katanya.
Dikatakan, beberapa waktu lalu JSIT Kota Surakarta mengutus dua guru terbaiknya untuk mengikuti Pelatihan ADLX Introflex Terpadu yang diselenggarakan oleh Bidang Penjamu JSIT Jawa Tengah.
“Hari ini kita meminta mereka berdua untuk sharing ilmu dan pengalamannya kepada guru-guru lainnya," kata Rahmat.
ADLX merupakan singkatan Active Deep Learner Experience. Adapun Introflex merupakan singkatan dari Individualisasi, Internalisasi, Observasi, Refleksi. Sedangkan Terpadu singakatan dari Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, dan Ukhrawi.
- Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM dan LPG di Jateng dan DIY Aman Jelang Libur Nataru
- 6.431 Ribu Petani Gagal Panen Akibat Banjir di Jateng Dapat Bantuan Dana Stimulan
- Undip Semarang Tambah 3 Profesor Baru dari Fakultas Teknik
Guru sekaligus trainer yang melakukan pengimbasan, Muslikah SPd menyampaikan, ada syarat-syarat pembelajaran dan murid yang aktif mengambil peran (active), berpikir kritis dan mendalam (deep), suka belajar hal yang baru (learner), memiliki pengalaman belajar yang berkesan (experience).
"Pertama, memahami keunikan masing-masing siswa (internalisasi). Kedua, melakukan interaksi aktif multi arah (interaksi). Ketiga, menciptakan peluang agar murid mengamati materi ajar (observasi). Keempat, melatih siswa menyimpulkan materi di akhir pembelajaran (refleksi)," kata Muslikah. (-)