Investasi dan Pemberdayaan UMKM Jadi Andalan Bangkitkan Ekonomi Jateng

Sulistya - Rabu, 13 Juli 2022 09:09 WIB
Seminar ekonomi yang diselenggarakan Institute for Development of Economic & Finance (Indef), di Gedung Fakultas Ekonomika Bisnis Undip. (dok/jatengprov.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai upaya guna membangkitkan perekonomian pascapandemi Covid-19.

Peningkatan investasi serta program pemberdayaan usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu langkah strategis agar kondisi ekonomi di Jateng bias kembali bangkit.

“Apalagi UMKM menjadi perhatian pemerintah pusat. Kemarin Jateng sudah launching NIB (Nomor Induk Berusaha), yang merupakan kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Kementerian BUMN,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno pada Seminar yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economic & Finance (Indef), di Gedung Fakultas Ekonomika Bisnis Undip, Selasa (12/7/2022).

UMKM yang sudah memiliki NIB akan memperoleh banyak manfaat. Pelaku UMKM akan lebih mudah mengakses perbankan, pembiayaan, izin edar dari BPOM, sertifikat halal, dan sebagainya.

Mereka akan lebih mudah mengakses perbankan karena datanya akan terintegrasi dengan perbankan, sehingga akses permodalan atau permohonan kredit akan lebih mudah.

“Untuk memajukan UMKM di era serba digital, maka pelaku UMKM harus mampu mengikuti digitalisasi. Baik memasarkan produk maupun transaksi keuangan, semua dilakukan secara digital,” katanya.

Transaksi Nontunai

Ditambahkan, Bank Indonesia mendorong pelaku UMKM menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) agar proses transaksi dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Langkah ini merupakan upaya memajukan perekonomian Jateng dengan sistem pembayaran nontunai, sehingga lebih efektif dan efisien.

Pada 2022, kondisi perekonomian Jateng sudah mulai membaik. Indikator pertumbuhan ekonomi mencapai 5,16 persen (YoY), dan capaian nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan mencapai Rp257.706,70 miliar, lebih tinggi 3,90 persen dari rata-rata PDRB triwulan 2019 (prapandemi Covid19).

Dari sisi produksi, sebanyak 14 lapangan usaha telah mencatatkan pertumbuhan positif. Bahkan ada empat sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar, yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi, yang mencapai 72,43 persen dari total nilai PDRB Jawa Tengah. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS