Perjuangan Heroik Korban Gempa Turki, Minum Air Kencing Sendiri Untuk Bertahan Hidup
Jatengaja.com - Gempa bumi berkekuatan 7,8 yang melanda Turki, pada Senin 6 Februari 2023 menimbulkan duka mendalam, selain menghancuran banyak bangunan kantor dan rumah warga juga mengkibatkan 19.000 orang meninggal dunia.
Di tengah duka warga Turki ini, ada banyak kisah-kisah mengharukan dan nyaris sulit dipercaya secara akal dari mereka yang harus bertahan hingga ratusan jam di bawah reruntuhan.
Cerita muncul pada hari Jumat 10 Februari 2023 tentang ketangguhan manusia yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan. Keluarga beranggotakan enam orang bertahan 101 jam di bawah reruntuhan.
- Pemprov Jateng Telah Fasilitasi Sertifkasi Halal 50 Ribu UMKM
- Dapat Bantuan Irigasi Gubernur Jateng, Hasil Panen Padi Petani Kendal Naik Hingga 2 Ton
- Polda Jateng Akan Amankan Tahapan-Tahapan Pemilu 2024
- Stok Migor Minyakita di Sejumlah Pasar Tradisional Semarang Langka
- Keberhasilan BRI Lakukan Efisiensi dan Raup Laba Rp51,4 Triliun Diapresiasi Menteri BUMN
Dilansir dari trenasia.com jaringan Jatengaja.com menyebutkan, keluarga tersebut berhasil bertahan hidup dengan berkerumun bersama di kantong udara kecil di bawah bangunan yang runtuh di Iskenderun, provinsi Hatay, Turki.
Padahal blok menara hanya berjarak 600 kaki dari Mediterania dan gempa bumi menyebabkan laut naik dan membanjiri pusat kota hingga beberapa kaki dari tempat mereka terjebak.
Sementara, seorang bayi berusia 10 hari berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bersama ibunya setelah 90 jam setelah bencana melanda. Sky News melaporkan, bayi bernama Yagiz Ulas tersebut ditemukan oleh tim pencarian dan penyelamatan di Provinsi Hatay.
Di dekat episentrum gempa di kota Gaziantep, petugas menyelamatkan menemukan Adnan Muhammed Korkut dari ruang bawah tanah yang telah terperangkap sejak gempa bumi. Meski terjebak selama 94 jam bisa bertahan hidup.
Kepada petugas, remaja berusian 17 tahun tersebut mengatakan terpaksa meminum air kencingnya sendiri untuk bisa tetap bertahan hidup, hingga sampai dapat diselamatkan.
"Alhamdulillah kamu datang," katanya sambil memeluk ibunya dan orang lain yang membungkuk untuk mencium dan memeluknya saat dia dimasukkan ke dalam ambulans. "Terima kasih semuanya," ujar Adnan.
Seorang pekerja penyelamat bernama Yasemin, mengatakan kepadanya: "Saya memiliki seorang putra seperti Anda. Aku bersumpah padamu, aku belum tidur selama empat hari. Aku bersumpah aku tidak tidur. Aku mencoba mengeluarkanmu."
Penyelamatan dramatis juga dilaporkan di tempat lain termasuk di kota Antakya, di mana kru menyelamatkan seorang gadis berusia 10 tahun.
- Ekspor Jateng pada Desember 2022 Capai US$877,23 juta Turun 3,16%
- SIG Terima Apresiasi ASEAN Corporate Governance Scorecard
- Semarak, Pentas Seni Milad SMPIT Izzatul Islam Semarang
Tim pencari juga menemukan Ibrahim Kantrji berusia 20 tahun di Kahramanmaras, sementara Eyup Ak, 60, ditarik ke tempat aman di Adiyaman, 104 jam setelah gempa.
Pihak berwenang Turki mengatakan lebih dari 19.000 orang telah dipastikan meninggal dalam bencana sejauh ini di Turki, dengan hampir 75.000 orang terluka. Sekitar 3.384 telah dipastikan tewas di sisi lain perbatasan di Suriah, sehingga jumlah total yang tewas menjadi lebih dari 22.000.
Jumlah tersebut melampaui lebih dari 18.400 orang yang meninggal dalam gempa tahun 2011 di lepas pantai Fukushima, Jepang. Gempa yang memicu tsunami dan perkiraan 18.000 orang meninggal.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 10 Feb 2023