PT Pembangunan Perumahan
Kamis, 18 Januari 2024 13:38 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mantargetkan pada tahun 2024 ini ibu kota Jawa Tengah (Jateng) harus zero stunting anak.
Menurut Mbak Ita panggilan wali kota Semarang, mengklaim saat ini kasus stunting di wilayahnya tinggal 872 anak, sehingga bisa secepatnya dilakukan langkah penanganan menjadi zero atau nol.
Guna menuntaskan kasus stunting itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memiliki program antara lain, pemberian makanan bergizi anak, Interverensi Promotif Ibu Hamil serta Mentorship untuk Cegah Anemia dan Kurang Energi Kronis (Roberto Carlos), dan Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang (San Piisan).
“Melalui berbagai program ini, kami optimistis tahun 2024 ini Kota Semarang bisa zero atu bebas kasus stunting anak,” katanya dilansir semarangkota.go.id, Kamis (18/1/ 2024).
Untuk pemberian makanan bergizi (PMB) kepada anak-anak kekurangan gizi, lanjut Mbak Ita, Pemkot Semarang menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Ke depan, kami berencana akan mengajak Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk penuntasan stunting dan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil yang tinggal 774 kasus,” ujarnya.
Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan apresiasi kepada Pemkot Semarang dalam upaya penanganan anak stunting dan KEK pada ibu hamil.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Maria Endang Simiwi menyatakan, program PMB yang diinisiasi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu tersebut adalah langkah konkret menuju target zero stunting.
“Dengan menggandeng PHRI, program PMB sangat bagus untuk menangani anak stunting dan ibu hamil KEK, karena selain rasanya yang enak standar restoran, tambahan makanan yang diberikan juga sangat bergizi,” ujarnya saat menghadiri pemberian (PMB) anak stunting dan ibu hamil di Hotel Aruss Kota Semarang, Selasa (16/1/2024).
Meski demikian dr. Maria, mengingatkan partisipasi masyarakat dan keluarga untuk lebih peduli kepada ibu-ibu hamil maupun anak yang tumbuh kembangnya melambat.
Di samping program PMB dari Pemkot Semarang, ibu hamil KEK maupun balita berat badan kurang juga masih wajib mengkonsumsi makanan rutinnya.
“Jadi jangan sampai kalau sudah dapat PMB lalu porsi makan yang di rumah dikurangin. Itu nanti kita susah tercapai. Karena ini kan kita seperti tumbuh kejar yang butuh extra. Makanan lain yang diberikan ini adalah makanan extra, jadi untuk di rumah makannya jangan dikurangin,” tuturnya. (-)
Bagikan
PT Pembangunan Perumahan
13 hari yang lalu