Setelah Tunggu 27 Tahun, Klaten Akhirnya Raih Piala Adipura

Minggu, 12 Maret 2023 22:24 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

adipura Klaten.jpg
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengarak Piala Adipura yang diraih setelah menunggu selama 27 tahun. (Jatengaja.com/dok. jatengprov.go.id)

Klaten, Jatengaja.com - Setelah menunggu selama 27 tahun, Kabupaten Klaten pada 2022 meraih penghargaan Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sebagai bentuk syukur atas raihan Piala Adipura tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mengadakan arak-arakan piala tersebut di jalan utama Klaten, Minggu (12/3).

Arak-arakan jalan kaki dimulai dari Alun-alun Klaten hingga Halaman Pendapa Kantor Bupati Klaten. Diawali dengan tarian Gedruk Merapi, kemudian disusl Bupati dan Wakil Bupati Klaten membawa Piala Adipura, didampingi Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Klaten.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, Srihadi menyampaikan, kirab Piala Adipura itu sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat Klaten.

“Hari ini dengan rasa syukur, Piala Adipura kami anugerahkan kepada masyarakat Klaten dengan diwujudkan arak-arakan jalan kaki, baik masyarakat yang terlibat penilaian Adipura ataupun tidak,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id.

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, penantian selama 27 tahun waktu yang tidak sebentar, akhirnya Klaten meraih Adipura. 

“Piala Adipura merupakan instrumen pengawasan kinerja Pemerintah Kabupaten dalam pengelolaan sampah dan lingkungan,” ujarnya.

Adipura kali pertama diraih Klaten tahun 1996. Kemudian, pada 2016 hanya mendapatkan sertifikat, dan 2023 kembali berhasil penghargaan Adipura kategori Kota Kecil tahun 2022.

“Persiapan tidak sebentar dengan proses yang panjang. Mengingat tahun 2022 ini ada 46 titik pantau penilaian, seperti perkantoran, sekolah, rumah sakit, jalan perkotaan, perumahan, desa, sungai ruang terbuka hijau, TPA, TPS, dan bank sampah,” jelas Sri Mulyani.

Bupati Klaten mengucapkan terima kasih atas penyambutan sangat meriah oleh siswa SD dan SMP, serta guru, yang memadati sepanjang jalan saat arak-arakan hingga garis finish.

“Piala Adipura jangan hanya dijadikan simbol, tetapi menjadi pengingat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat,” tambahnya.

Acara arak-arakan diakhiri dengan, Bupati Klaten melakukan potong tumpeng yang diserahkan kepada Kepala DLH dan pasukan kuning, tenaga kebersihan dan pengelola sampah.

Dilanjutkan penyerahan penghargaan untuk Desa Mandiri Sampah, Sertifikat Kampung Proklim, Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, Pelajar Disabilitas, dan Beasiswa Kader Sekolah Adiwiyata dan Fasilitas Kelola Sampah. (-)