Merapi Kembali Erupsi, Warga Dievakuasi
Surakarta, Jatengaja.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui akun Twitter mengungkapkan, Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang.
Adapun guguran awan panas terjadi sekitar pukul 12.12 WIB. Guguran awan panas itu mengarah ke Kali Bebeng dan Krasak. Radius bahaya ditetapkan sejauh 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, tim tanggap bencana yang terdiri atas sukarelawan, BPBD, dan SAR sudah turun ke lapangan untuk pemetaan dan membantu evakuasi warga di daerah terdampak erupsi Gunung Merapi. Kebutuhan logistik termasuk masker dan tempat pengungsian juga sudah disiapkan oleh tim di lapangan.
"Sampai dengan siang tadi mulai ada asap, terus kemudian batu-batu sudah mulai kelihatan. Saya sudah komunikasi sama beberapa kawan-kawan untuk mengecek," kata Ganjar saat ditemui sebelum melepas Presiden Joko Widodo ke Jakarta di Lanud Adi Soemarmo, Sabtu (11/3/2023).
- Bisakah Pelanggan 450 VA Mengisi Daya Kendaraan Listrik?
- Juara Kota Semarang, Pokdarwis Pandanaran Melenggang ke Jambore Provinsi
- 140 Peserta Ikuti Pelatihan Kehumasan dan School Branding JSIT Jateng
Dikatakan, hingga pukul 15.00, ada tiga daerah di Jawa Tengah yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Antara lain l, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali. Lokasi di Kabupaten Magelang meliputi Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, dan Kecamatan Srumbung.
Dalam laporan yang diterimanya, juga disebutkan bahwa abu vulkanik mulai turun dan berdampak ke beberapa wilayah. Hal itu ditunjukkan dari beberapa foto atau gambar yang diterima Ganjar dari tim di lapangan.
Keselamatan Warga
"Sampai (sore) hari ini sudah kita turunkan dari tim BPBD. Kabupaten Magelang ada tiga tim yang sudah kita terjunkan untuk menuju di tiga kecamatan sekaligus assessment di masing-masing lokasi dan membawa bantuan masker karena ini yang pertama dibutuhkan," katanya.
Selain itu, abu vulkanik mulai turun dan berdampak ke beberapa wilayah. Hal itu ditunjukkan dari beberapa foto atau gambar yang diterima Ganjar dari tim di lapangan.
"Di Kabupaten Klaten ada satu tim yang kita dorong untuk melakukan assessment di lokasi, nanti mereka cari sesuai dengan kondisi cuaca dan angin yang terkait dengan cover abu di sana. Lalu, satu tim lagi yang ada di Boyolali. Jadi tiga titik ini sudah kita dorong ke sana. Mudah-mudahan hari ini sudah bisa tertolong masyarakat," tutur gubernur.
- Film Nominasi Oscar 2023 Ini Bisa Ditonton di Disney+ Hotstar, Ada Black Phanter
- Terus Meningkatnya Permintaan Properti High Rise Buat Agung Podomoro Pacu Pengembangan Kawasan di Berbagai Kota
- IndiHome Dan Telkomsel Semarakkan Jambore Nasional Bismania di Yogyakarta
Ganjar juga menginstruksikan kepada tim di lapangan untuk mengutamakan keselamatan warga. Apabila situasi meningkat, evakuasi warga harus segera dilakukan. Kepala Daerah di Magelang, Klaten, dan Boyolali diminta ikut turun untuk memimpin penanganan di lokasi termasuk menyiapkan logistik.
"Mudah-mudahan masyarakat termasuk kawan-kawan di kades, relawan, di BPBD, SAR, dan semua yang ada di sana segera bisa turun membantu. Tempat pengungsian sudah ada sebenarnya, tinggal itu disiapkan saja karena sebenarnya masyarakat di sana relatif terlatih. Saya minta untuk kepala daerah yang ada di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali untuk bisa membantu memimpin kondisi ini agar kemudian bisa mengarahkan warga yang ada di sana, termasuk logistik disiapkan semuanya," katanya. (-)