Logistik
Kamis, 02 Februari 2023 22:00 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jatengaja.com - Perusahaan logistik FedEx berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 10% pejabat dan direkturnya guna menghemat biaya pengeluaran sebesar US$3,7 miliar atau setara Rp55,14 miliar (asumsi kurs Rp14.904 per dolar AS).
Menurut Reuters, menejemen FedEx terpaksa harus mengambil keputusan pahit untuk membuat operasional perusahaan logistik kenamaan tersebut menjadi lebih gesit dan efisien.
Sebelum memutuskan untuk memangkas pejabat dan direktur perusahaan, FedEx diketahui telah lebih dahulu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada bulan Juni 2022 terhadap 12.000 karyawan FedEx.
"Sayangnya, ini adalah tindakan yang diperlukan untuk menjadi organisasi yang lebih efisien dan gesit," terang CEO FedEx Raj Subramaniam dikutip Reuters Kamis, 2 Februari 2023 dilansir dari trenasia.com jaringan Jatengaja.com.
Meski menjadi isu yang kurang mengenakan soal pemcetan terhadap para pejabat tinggi dan direktur di FedEx. Para investor justru melihat langkah yang diambil perusahaan sebagai sentimen postif yang berdampak terhadap menguatnya saham perusahaan.
Disebutkan Reuters, saham FedEx menguat 3,4% berada di level US$200,52 sebagai apresiasi para investor atas langkah berani keputusan manajamen dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang menantang.
Langkah pemangkasan pekerja yang bakal dilakukan oleh perusahaan logistik asal Amerika Serikat ini pun menambah daftar panjang deretan perusahaan terkemuka dunia yang melakukan langkah serupa.
Beberapa di antara raksasa perusahan dunia yang juga telah mengambil langkah PHK antara lain induk Google, Alphabet serta Microsoft yang berdampak terhadap lebih dari 10.000 karyawan di awal 2023 ini.
Selain yang disebutkan, terdapat raksasa teknologi lainnya yang turut melakukan PHK secara massal. Mulai dari Amazon, Salesforce, Wayfair, Picasa hingga Spotify. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 02 Feb 2023
Bagikan
PHK
8 bulan yang lalu