6 Kecamatan di Kota Semarang Jadi Proyek Percontohan Pembangunan SPALD-T
Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak enam kecamatan di Kota Semarang menjadi proyek percontohan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan pembangunan SPALD-T merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dilansir dari semarangkota.go.id, Mbak Ita panggilan wali kota Semarang menyebutkan enam kecamatan yang menjadi proyek percontohan pembangunan SPALD-T adalah Kecamatan Genuk, Semarang Timur, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Selatan, dan Gayamsari.
- Berikut Daftar Resmi Calon Ketum, Waketum, dan Anggota Exco PSSI 2023-2027
- Kades Diminta Gaspol Tangani Stunting
- Pemkot Semarang Berupaya Tingkatkan Perdagangan dan Jasa di Pelabuhan Tanjung Emas
- Telkom Komit Dukung Pembangunan Desa dan Pariwisata
- Setelah Menunggu 47 Tahun, Newcastle United Akhirnya Tembus Final Piala Liga Inggris
Penandatangan nota kesepakatan antara Pemkot Semarang dengan Kementerian PUPR telah dilakukan pada Kamis (26/1) sekaligus dimulai pembangunan SPADL-T di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk.
“Setelah Genuk, lima kecamatan lainnya akan menyusul dibangun SPALD-T, yakni Kecamatan Semarang Timur, Semarang Tengah, Semarang Utara, Semarang Selatan, dan Gayamsari,” katanya.
Menurut Mbak Ita wilayah kecamatan yang menjadi sasaran pembangunan SPALD-T adalah yang memiliki jumlah penduduk terpadat sehingga infrastruktur yang dibangun itu bisa dirasakan manfaatnya.
SPALD-T berbeda sistem pengelolaannya dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang sudah dimiliki Pemkot Semarang, sebab ada membran khusus yang membuatnya tidak berbau.
"Kalau IPLT masih ada polusi udara, nanti ada sistem pengolahan di bawah tanah. Nah, di atasnya bisa digunakan untuk dibangun taman, limbahnya juga tidak berbau," katanya.
Pembangunan SPALD-T di Genuk membutuhkan lahan sekitar tiga hektare yang telah dilakukan pembebasan lahan oleh Pemkot Semarang, termasuk sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
"Tugas kami seperti sosialisasi, perizinan, serta pembebasan lahan. Tahun ini juga kami akan selesaikan administrasi tahun pembangunan. Pembangunannya bertahap, tahap pertama akan ada 14.352 sambungan rumah," katanya.
Setelah pembangunan rampung, Ita mengatakan bahwa pengelolaan akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang dengan skema penugasan.
Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Tanozisochi Lase menjelaskan sistem kerja SPALD-T di Kota Semarang akan menyalurkan limbah dari rumah tangga menuju saluran, dan diteruskan ke pengolahan terpusat.
"Nanti dari pipa ini langsung ke tempat pengolahan. Misalnya sudah memiliki 'septic tank', bisa diberi pipa untuk mengalir ke tempat pengolahan. Kami sudah bangun di banyak daerah, salah satunya Jakarta," katanya. (-)