Mudik Lebaran 2023, Terjadi 2.557 Kecelakaan dan 329 Orang Meninggal

Sulistya - Senin, 01 Mei 2023 21:57 WIB
Ribuan mobil pribadi dan bus berisi pemudik antre menaiki kapal sehingga menimbulkan kemacetan sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten, Kamis 20 April 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Jakarta, Jatengaja.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengungkapkan, pada Musim mudik Lebaran 2023, ada penurunan angka kecelakaan lalu lintas 21% dan korban meninggal dunia 39% dibanding musim Lebaran tahun 2022.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, meski begitu jalan tol tidak akan dapat mengakomodir kebutuhan pemudik yang cukup besar.

"Alhasil, kemacetan pasti terjadi dan harus ada rekayasa lalu lintas (seperti ganjil genap, contra flow dan one way) upaya mengendalikan di jalan tol. Tidak hany di jalan Tol Trans Jawa, namun di jalan arteri juga dilakukan hal yang sama, seperti di sistem satu arah (one way) ruas jalan Padang -Bukittinggi, Sumatera Barat," katanya dalam keterangan resmi pada Senin, 1 Mei 2023.

Berdasarkan data MTI, dikutip dari www.trenasia.com, selama puncak arus mudik, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 2.557 kasus, dengan korban meninggal mencapai 329 orang. Meski demikian, angka kecelakaan ini turun 33% dibandingkan periode sebelumnya.

Djoko mengungkapkan, fatalitas dalam kecelakaan lalu lintas bukan sekadar persoalan statistik atau angka-angka. Maka dari itu, perlu dirumuskan strategi besar agar kecelakaan lalu lintas tidak selalu berulang. Jika tanpa upaya strategi pencegahan, masa mudik dan balik lebaran akan terus berhias tragedi kematian masyarakat.

Kecelakaan dalam masa operasi ketupat bukan sekadar membayangi perjalanan mudik dan balik antardaerah oleh masyarakat. Aktivitas warga saat atau selama Lebaran di suatu daerah, apalagi menggunakan sepeda motor, juga berisiko fatal.

Mudik Gratis Perlu Ditambah

Pentingnya masyarakat memahami bahwa sepeda motor bukan kendaraan dengan jaminan tinggi keselamatan. Namun, tipe kendaraan seperti inilah yang terjangkau oleh kondisi ekonomi mayoritas warga terutama di daerah. Selain itu, di daerah juga tidak tersentuh atau sedikit dilayani angkutan umum yang memadai dan andal.

Penyelenggaraan mudik gratis tahun ini jauh lebih banyak dan lebih beragam asal dan tujuannya. Beragam, artinya tidak hanya moda bus, namun menggunakan moda kereta, kapal laut dan pesawat terbang.

Penyelenggaranya tidak hanya Kementerian/Lembaga, BUMN perusahaan swasta di tingkat pusat, namun cukup banyak pemerintah daerah, BMUD turut serta berpartisipasi.

Namun, masih terdapat penyelenggara mudik gratis yang memakai bus pariwisata yang tidak berijin alias tidak terdaftar pada spionam.dephub.go.id. Penyelenggara mudik gratis yang dikelola event organizer (EO) tanpa ada pengawasan ketat dan terarah, cenderung tidak memperhatikan kondisi kendaraan yang disewanya. Dampaknya, akan rentan untuk menjaga keselamatan bagi penumpang. (-)

Editor: Sulistya
Bagikan

RELATED NEWS