Tidak Hanya Butuh Modal, Usaha Kecil Butuh Pendampingan

Sulistya - Senin, 19 Desember 2022 12:12 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat menghadiri acara Festifal UMi 2022 Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Jakarta, Jatengaja.com – Pedampingan terhadap pelaku usaha ultra mikro (UMi) dinilai menjadi hal yang cukup krusial selain pemberian modal.

“Pemberdayaan pelaku usaha, terutama ultra mikro, untuk dapat naik kelas tidak cukup dengan bantuan akses pembiayaan. Lebih dari itu, pemberdayaan pelaku usaha, terutama ultra mikro, harus dilengkapi pula dengan bantuan pendampingan yang baik,” tutur Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat menghadiri acara Festifal UMi 2022 Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Dengan pendampingan, pelaku usaha ultra mikro dapat berkembang dan meningkatkan level usahanya, yang pada akhirnya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional lebih baik lagi.

“Memang, usaha kecil itu tidak hanya butuh modal. Banyak pelaku usaha itu mengaku peranan pendampingan itu sangat penting, karena pelaku usaha kecil itu buka usaha sebagai alat survivial. Jadi, dari segi visi, pengalaman, dan ilmu itu terbatas karena tiap hari yang dipikirkan hanya untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Dikatakan, usaha ultra mikro dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu kontributor penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, mendorong pertumbuhan UMKM dan ultra mikro menjadi penting di tengah banyaknya tantangan ekonomi yang dihadapi.

Bimbingan

Direktur Utama Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan, Ririn Kadariyah menuturkan, pinjaman saja tidak cukup untuk membantu pelaku usaha ultra mikro berkembang dan bertumbuh.

“Kami menyadari bahwa pinjaman itu tidak cukup. UMi itu juga membutuhkan bimbingan dan pendampingan. Itulah mengapa sejak awal tahun saya banyak berbicara terkait pendampingan. Kami ingin program pendampingan untuk UMi bisa lebih baik,” ujar Ririn.

Sebagai kepanjangan tangan pelaksanaan investasi pemerintah, PIP terus mendorong upaya pembinaan ultra mikro untuk mempercepat pelaku usaha naik kelas.

Adapun, salah satu kerjasama pendampingan yang telah dilakukan oleh PIP yaitu dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), berupa program pembinaan UMKM pertanian hortikultura di Puncak Dua, Jawa Barat, selama kurun Agustus – Oktober 2022, dengan melibatkan 16 petani.

Direktur PT Astra International Tbk, Gita Tiffani Boer mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kerjasama antara PIP dengan YDBA.

“Kerja sama ini sejalan dengan cita-cita Astra melalui YDBA yang terus berupaya agar UMKM Indonesia bisa naik kelas karena memiliki peranan yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Gita.

Untuk diketahui, sejak pertama kali dibentuk hingga saat ini, PIP telah berhasil merealisasikan penyaluran pembiayaan UMi senilai lebih dari Rp24 triliun kepada lebih dari 6,9 juta usaha melalui lebih dari 60 lembaga penyalur. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS