Telkom Fokus Kembangkan Bisnis Data Center Dan Cloud
Jakarta, Jatengaja.com - Data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan.
Saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, pada tahun 2022 ini, Telkom fokus untuk mengakselerasi langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco.
- Nama Unik Sejumlah Jalan Tol di Indonesia, Ada Bernama Cisumdawu
- Pengamat Nilai Ada Upaya Playing Victim Serang Puan untuk Tutupi Kelemahan Ganjar di Jateng
- Penarikan Uang Tunai Lebaran 2022 capai Rp 180,2 Triliun
“Ada lima strategi utama yang ingin direalisasikan untuk memperkuat competitive advantages perusahaan, meningkatkan value creation bagi stakeholder serta mendukung terwujudnya sustainable competitive growth. Langkah ini mulai memperlihatkan hasil yang baik dan kami yakini akan berdampak positif bagi perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan,” tutur Ririek.
Dikatakan, Hyperscale Data Center diperkirakan akan beroperasi mulai kuartal kedua tahun 2022, seiring dengan potensi bisnis data center yang terus meningkat.
Untuk memperkuat portofolio perusahaan, mempercepat proses transformasi, dan meningkatkan kapabilitas digital, belum lama ini Telkom menjalin kerja sama strategis salah satunya dengan Microsoft.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis Telkom, khususnya di ranah platform digital dan layanan digital. Kolaborasi ini mencakup pemanfaatan aset infrastruktur Hyperscale Data Center Telkom untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia.
- Puncak Arus Balik Diprediksi 6 - 8 Mei 2022
- Kemenaker Terima Pengaduan Sebanyak 833 Perusahaan Tak Bayar THR 2022
- Kakorlantas Polri Kunjungi Jateng, Cek Kesiapan One Way Nasional Arus Balik di Jalan Tol
Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 5,7 triliun atau 16,3% dari total pendapatan.
Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan. (-)