Tangani Sampah, Rembang Luncurkan Program Rempah Malam Hari
Rembang, Jatengaja.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang meluncurkan program Rembang menjemput sampah (Rempah) untuk menangani permasalahan sampah.
Program Rempah dilaksanakan pada malam hari dengan menyasar sampah dari para pedagang kaki lima (PKL) di pinggir jalan protokol Rembang
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang Wahyudi Setiyanto program Rempah telah diuji coba dua kali pada malam hari.
- Kloter Pertama Sebanyak 6.383 Calon Jemaah Haji Indonesia, Hari ini Tiba di Madinah
- Undip Semarang Gelar Wisuda 2.082 Lulusan Selama 4 Hari Berturut-Turut
- Disperkim Kota Semarang Akan Bangun Taman Dilengkapi Bioskop VR Senilai Rp2,5 Miliar
- Pemkot Semarang Luncurkan Layanan Kesehatan Simpang Lima dan Ravatars
- Per April 2023, Realisasi Penerimaan Pajak Tembus Rp688,15 Triliun
“Rempah ini dilaksanakan malam hari, kita jemput dan ambil sampah-sampah di PKL, sekalian mengedukasi, agar pedagang tidak membuang sampah di pinggir jalan,” katanya dilansir dari jatengprov.go,id, Rabu (24/5).
Untuk mendukung program Rempah, lanjut Wahyudi mengerahkan satu unit armada pick up yang sudah dimodifikasi, dengan lima petugas, yang mulai menyisir para PKL di jalan protokol, sekitar pukul 19.00 WIB sampai selesai.
Penjemputan sampah seperti Rempah sebenarnya sudah berjalan, namun pagi sampai sore hari, sekaran ditambah pada malam hari sehingga, total empat kali pengambilan sampah.
Inovasi Rempah rencana ke depan akan mengambil sampah sudah dalam kondisi terpilah, namun perlu proses dan waktu. Dia optimistis, jika pedagang sudah teredukasi dan memahami pasti berhasil.
Melalui payanan penjemputan sampah untuk PKL tersebut juga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sampah. Pasalnya, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Tahun 2011, target retribusi sampah per tahun mencapai Rp500 juta.
“Kita ada target retribusi sampah Rp500 juta dengan Perda tahun 2011. Di Perda itu, nominal jalan protokol Rp5 ribu, jalan gang Rp2 ribu, sehingga untuk mencapai target kita memperluas layanan,” ujarnya. (-)