SMKN Jateng - Baznas Beri Pelatihan Mekanik bagi Penyandang Disabilitas
Semarang, Jatengaja.com –Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan SMKN Jateng berkolaborasi menggelar pelatihan bagi penyandang disabilitas. Kolaborasi tersebut diapresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Dengan pelatihan tersebut, semoga penyandang disabilitas bisa mandiri dan jadi entrepreneur,” tutur gubernur usai membuka Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, Rabu (9/3).
- Bandara Ahmad Yani Semarang Tak Wajib Calon Penumpang Tunjukkan Hasil Test PCR Atau Antigen
- Lima Remaja Penyandang Disabilitas Difasilitasi SIG Tempat Berjualan
- Perjalanan Dalam Negeri Sekarang Tak Perlu Test Swab Antigen Atau PCR
Pelatihan kali ini merupakan yang kedua diadakan dan diikuti sebanyak 60 penyandang disabilitas se Jawa Tengah. Usai pembukaan, Ganjar menyapa sejumlah penyandang disabilitas yang merupakan ibu-ibu.
"Lho bu, jenengan yo melu latihan mbengkel? Kok hebat men. Jajal sakliyane mbengkel pengin belajar opo?," tutur gubernur.
"Pengin memperdalam jahit pak, desain," ujar salah satu di antara mereka.
Mendengar jawaban itu, gubernur langsung memanggil staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Sosial. Dia meminta untuk melakukan asesmen terkait keinginan latihan yang dihendaki oleh ibu-ibu penyandang disabilitas.
"Nanti teman-teman SMK kita bisa tugaskan, yang SMK Boga membantu komunitas ini, yang SMKnya punya perbengkelan bantu komunitas ini. Per komunitas itulah nanti kita harapkan peralatan yang ada, guru-guru yang ada bisa punya manfaat lebih," ujarnya.
- Polda Jateng Beri Kemudahan Masyarakat Laporkan Oknum Polisi Nakal Lewat WA
- Demi Bangun Bandara di Kediri, PT Gudang Garam Tambah Modal Anak Usaha SDHI Rp2 T
- Mulai 3 Maret, Pertamina Naikkan Harga BBM Non Subsidi, Dexlite Jadi Rp12.950 Per Liter
Perlu diketahui, kegiatan serupa juga digagas oleh Baznas Jateng bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans dan SMKN Jateng. Pada pelaksanaan pertama, peserta yang ikut sebanyak 50 penyandang disabilitas.
"Maka ini setelah angkatan kedua, kita ingin perbaiki nanti kita minta dinas pendidikan untuk membantu, dinas sosial naker untuk membantu dan evaluasi. Harapan saya ada ujian semesternya. kalau nanti mereka ada ujian semester dan kita dampingi terus hasilnya seperti apa. Jangan sampai mubazir," katanya. (-)