Pertumbuhan Pesat Sektor Teknologi, Indonesia Kekurangan 9 Juta Tenaga Terlatih
Bali, Jatengaja.com – Mengutip Bank Dunia, pertumbuhan pesat sektor teknologi sepanjang 2015 hingga tahun 2030 akan membuat Indonesia kekurangan 9 juta tenaga terlatih dan semi terlatih di bidang teknologi.
Selain itu, setidaknya pada tahun 2018 sebanyak 1.000 perusahaan teknologi aktif mencari talenta digital. Angka perusahaan tersebut justru meningkat 5x lipat dari tahun 2017. Data Kementerian juga menunjukkan adanya kekurangan 600 ribu per tahunnya terhadap kebutuhan talenta teknologi.
Pesatnya adopsi digital di Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang menyumbang kontribusi besar terhadap PDB nasional. Namun, transformasi digital Indonesia menghadapi tantangan kekurangan talenta/SDM digital.
"Indonesia saat ini kekurangan talenta digital yang mengancam pertumbuhan industri teknologi dengan perkiraan unrealized output senilai USD 21,8 miliar," kata Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Muhamad Fajrin Rasyid di hadapan 600 peserta Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2022, di Nusa Dua.
- 4.160 Pinjol Ilegal Dihentikan OJK
- Mengusung Brand Nona Kriwil, Santi Ubah Limbah Kain Perca Jadi Boneka Lucu
- Sosialisasi dan Edukasi Peran dan Risiko Pinjaman Online Digencarkan
Dikatakan, saat ini permintaan industri ICT terhadap talenta digital sangat tinggi melampaui dari talenta yang ada dan tersedia.
Fajrin memaparkan, Telkom berkomitmen untuk mendukung pengembangan inovasi dan talenta digital Indonesia. Setidaknya ada tiga wadah inkubasi yang Telkom miliki untuk menampung dan mengembangkan ide inovasi dari internal maupun eksternal, seperti Tribe, Amoeba dan Indigo.
Selanjutnya ide yang telah diinkubasi dan dikembangkan oleh startup, akan dibantu dalam mengelola dana serta mendorong perusahan startup tersebut untuk menemukan investor melalui corporate modal ventura, MDI Ventures.
Saat ini MDI memiliki Assets Under Management (AUM) sebesar USD 830 juta dan lebih dari 70 portofolio dimana tiga di antaranya menjadi unicorn dan 11 di antaranya sudah melewati tahap investment akhir (IPO dan M&A).
- Bukit Podomoro Jakarta Meresmikan Show Unit dengan Spesifikasi Tinggi dan Berkualitas
- Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia, Ini Biografinya
- Pembangunan Jalan Tembus Jangli – Undip Rampung Desember
Menurut Fajrin, keberhasilan transformasi digital membutuhkan perubahan pola pikir yang radikal pada bisnis, digitisasi, dan para talenta. Keberhasilan transformasi digital juga membutuhkan prasyarat yakni fokus pada kebutuhan konsumen, jangan merasa terlalu nyaman dengan bisnis inti, jangan menolak terhadap perubahan, jangan terlalu lambat berinovasi, dan jangan takut dengan risiko.
Selain itu dibutuhkan strategi bisnis yang tepat, andalkan rekomendasi staf internal apa yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan dalam operasional sehari-hari, masukan pelanggan dibutuhkan untuk customer experience, budaya agile startup menjadi kebutuhan, dan pastikan transformasi digital yang dilakukan tidak menggantikan tenaga kerja. (-)