Pertanian Perkotaan Kota Semarang Jadi Percontohan PBB
Semarang, Jatengaja.com - Kota Semarang menjadi pilot project atau proyek percontohan transformasi sistem pangan, melalui upaya pembudayaan urban farming atau pertanian perkotaan yang diinisiasi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Transformasi itu mendapat perhatian dari PBB melalui United Nations Environment Programme (UNEP) bersama Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) yang merupakan direktorat kementerian luar negeri Norwegia, WAIBI, serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Wali Kota Semarang menyambut baik perhatian yang diberikan. Menurutnya, dengan dukungan banyak pihak, Kota Semarang dapat lebih masif lagi dalam melakukan sejumlah upaya inisiatif dalam melakukan perbaikan lingkungan.
Selain itu untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, mendorong diversifikasi pangan, serta membangun sirkular ekonomi.
- Mau Mudik, Anak Usia 6-17 Tahun Harus Tes Antigen
- Naik Rp 4 Juta, Biaya Haji 2022 Rp 39,8 Juta per Jamaah
- Diduga Kartel Minyak Goreng, 7 dari 9 Perusahaan yang Dipanggil KPPU Mangkir
Wali kota dalam siaran persnya menuturkan, pihaknya terbuka untuk bersinergi dalam program Sustainable Healthy Inclusive Food Transformation (SHIFT) yang didukung oleh PBB melalui UNEP.
“Kita memiliki semangat yang sama dalam menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas, karena pangan, air, dan energi menjadi kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi untuk kebutuhan bersama,” ujar Hendi sapaam akrabnya, saat peluncuran program SHIFT di Hotel Oaktree Semarang, Rabu (13/4).
Dalam acara itu, Hendi memaparkan sebuah pandangan berjudul "Pertanian Kota, Masa Depan Kita". Tajuk tersebut diangkatnya untuk memberikan gambaran pengelolaan wilayah perkotaan ke depan, dengan tantangan area hijau yang terdesak oleh kebutuhan permukiman.
Pertanian Perkotaan
“Sebagai contoh di rumah susun Bandarharjo di Kota Semarang, ternyata bisa digunakan untuk dilakukan pertanian perkotaan atau hidroponik,” katanya.
Upaya pertanian perkotaan juga dilakukan selama pandemi dengan membentuk Kampung Siaga Candi Hebat, untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dalam menghadapi Covid-19.
Hendi juga memformulasikan konsep pembangunan 3G, yang terdiri dari Great Infrastructure, Green Environment, dan Growth Economy.
Terakhir, Hendi pun juga menunjukkan pentingnya komitmen dalam pembudayaan urban farming melalui sebuah produk hukum.
- Enam Kecamatan di Kota Semarang Nol Kasus Covid-19
- Hartono Bersaudara dan Chairul Tanjung Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia
- Berikut Cara Mendaftar Calon Anggota Komisi Informasi Jateng Periode 2022-2026
“Kita kemudian membuat Peraturan Wali kota Nomor 24 tahun 2021 tentang gerakan pembudayaan pertanian perkotaan atau urban farming. Ini sebagai wujud komitmen keseriusan Pemerintah Kota Semarang, yang kemudian melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaannya,” katanya.
Wahyu Hidayat, team leader program SHIFT mengharapkan komitmen Pemerintah Kota Semarang dapat ditingkatkan menjadi ketetapan Peraturan Daerah.
“Ini adalah kegiatan pertama kali di Indonesia yang didukung oleh UNEP dan didanai oleh pemerintah Norwegia. Maka diharapkan ada hasil lain dengan adanya program ini, untuk kemudian bisa dicontoh oleh kota kabupaten lain di indonesia,” kata Wahyu. (-)