Minat Petani Menanam Tebu Terus Berkurang

Sulistya - Jumat, 15 April 2022 15:57 WIB
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, bertemu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (dok/Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com – Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen menuturkan, minat petani menanam tebu terus berkurang. Akibatnya, banyak pabrik gula milik BUMN yang tutup karena tidak bisa mencukupi stok bahan baku.

Soemitro mengatakan, lahan terus bertambah namun minat petani tebu menurun.

“Kami ingin yang sudah existing dipertahankan, kalau ditambah ya pendapatan petani ditingkatkan dengan peningkatan produktivitas dan harga,” kata Soemitro saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di kantornya, Kamis (14/4).

Dikatakan, harga pokok penjualan (HPP) gula sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 tidak bergerak di Rp 9.100. Para petani, menjual gula pun di bawah HPP.

“Dan ini maaf, tidak ada upaya-upaya untuk mengangkat (petani) paling tidak supaya bisa sama dengan HPP,” ujar Soemitro.

Kondisi ini berpengaruh pada tutupnya sejumlah pabrik gula yang dikelola BUMN karena tidak bisa terpenuhi bahan bakunya. Hal ini diakibatkan jumlah petani tebu yang terus menurun.

“Kalau petaninya habis ini sama saja kita mendorong impor juga, maka harus berani membangun pabrik yang modern sehingga lebih efisien dan bisa meningkatkan pendapatan petani,” katanya.

Gubernur mengatakan, selain beberapa persoalan disampaikan oleh APTRI, juga tentang ketersediaan bibit untuk produksi.

“Yang kedua adalah produktivitasnya, termasuk rendemen yang nanti dihasilkan dan ketiga adalah terkait siapa off-takernya karena pabrik gulanya juga belum efisien,” kata Ganjar.

Dia tak menampik saat ini terjadi lesu darah pada kelompok petani tebu karena produksinya tidak bisa terserap dengan baik. Untuk itu, Ganjar meminta agar dirinya diberi data petani tebu yang ada.

“Kemudian varietas tebu yang dimiliki hanya tiga, dan dari yang ada ini kita harapkan bisa hitung berapa produktivitas yang dihasilkan,” ujarnya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS