Kendal, Jatengaja.com - Komunitas 1001 Pendaki Tanam Pohon melakukan penanaman ribuan berbagai macam pohon di lereng Gunung Ungaran kawasan Kebun The Promasan Limbangan, Kendal.

Pohon yang ditanam terdiri dari sembilan jenis antara lain buah-buahan dan kayu keras serta ada tanaman bibit kayu putih.

Ketua panitia penyelenggara Mamik kegiatan penanaman pohon dikawasan lereng Gunung Ungaran merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Komunitas 1001 Pendaki Tanam Pohon.

• Bandeng Presto Blendug Buatan Nita Warga Semarang Tembus Pasar Luar Negeri
• Jateng Juara Umum 3 Porseni NU 2023, Juara Umum Diraih Jatim
• Pura Mangkunegaran Solo Semakin Menarik Adanya Taman Pracima Tuin
• Ikuti Program AUTP, Sawah Petani Gagal Panen Akibat Banjir Dapat Klaim Asuransi
• 883 Hektare Tanaman Padi Gagal Panen di Jateng Diberi Ganti Rugi

“Tahun ini merupakan kegiatan menanam ketujuh telah dilakukan. Kami menanam kurang lebih 1.300 bibit pohon,” katanya pada penanaman pohon Minggu (21/1) dilansir dari kendalkab.go.id.

Untuk persiapan penanaman, menurut Mamik telah melakukan pembersihan jalur menuju lokasi penanaman selama tiga bulan lebih.

“Kita membersihkan jalan menuju lokasi dari semak- semak. Alhamdulillah semua selesai tepat waktu, para pendaki juga masih memiliki animo yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya,” ujar Mamik

Sementara, Bupati Kendal Dico M. Ganinduto memberikan apresiasi atas terlaksananya aksi penanaman ribuan pohon tersebut.

“Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat, saya justru berterima kasih kepada komunitas ini karena saat ini masih ada yang perduli dengan lingkungan. Perlu diketahui beberapa waktu sebelumnya kita mengalami banjir tentu itu menjadi sebuah tanda bahwa kita harus peduli dengan lingkungan,” ujarnya.

Bupati Kendal menambahkan tidak ada instansi yang dapat menanganani bencana apabila sendiri, kolaborasi tentu menjadi faktor utama dalam menangani suatu permasalahan.

Kegiatan penanaman pohon merupakan langkah dalam mencegah bencana yang ada di Kendal dengan memperhatikan dari segi pegunungan sebagai daerah resapan air pada musim penghujan.

“Berharap kegiatan positif yang memperdulikan lingkungan untuk tahun berikutnya, dapat dilakukan satu tahun dua kali,”harap Dico. (-)