Kinerja Cemerlang, BPR Arto Moro Susun Roadmap Go Digital

Sulistya - Senin, 23 Januari 2023 21:28 WIB
BPR Arto Moro melakukan kegiatan koordinasi dan konsolidasi seluruh karyawan dalam rangka pemantapan kinerja di tahun 2023 di kantor pusat Jl. Elang Raya No. 99, Semarang.

Semarang, Jatengaja.com - Fungsi intermediasi perbankan yang terus meningkat di tahun 2022 diyakini akan terus berlanjut pada tahun 2023. Data Bank Indonesia menunjukkan kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35% (yoy), meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 5,24% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit tumbuh tinggi sebesar 29,66% (yoy).

Ketahanan sistem keuangan perbankan juga terjaga baik dari sisi permodalan maupun likuiditas. Pada November 2022, permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 25,45%. Risiko kredit bank terkendali dan Likuiditas perbankan pada Desember 2022 terjaga dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9,01% (yoy).

Performa kinerja memuaskan sektor perbankan di tahun 2022 ditunjukkan BPR Arto Moro. Melanjutkan trend tahun-tahun sebelumnya yang tetap tumbuh baik meski saat pandemi Covid-19 sekalipun, BPR yang didirikan oleh Dr. H. Subyakto, SH, MH tersebut di tahun 2022 kembali mampu mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan.

BPR Arto Moro mampu mencatat pertumbuhan aset, menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid dibarengi dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik. Di sisi lain, BPR Arto Moro juga mampu menjaga likuiditas secara memadai serta permodalan yang cukup.

Hingga akhir Desember 2022, BPR Arto Moro mencatatkan aset sebesar Rp 825 miliar, tumbuh 60% (yoy). Dari aspek penyaluran kredit, total kredit dan pembiayaan BPR Arto Moro tercatat sebesar Rp 542 miliar atau tumbuh 62% (yoy). Portofolio kredit UMKM BPR Arto Moro tercatat juga meningkat secara signifikan. Hal ini sejalan dengan komitmen BPR Arto Moro untuk terus mendukung kebangkitan industri UMKM pasca pandemi.

Fungsi intermediasi BPR Arto Moro yang berjalan dengan optimal mampu dibarengi dengan kemampuan melakukan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) BPR Arto Moro yang tetap mampu dijaga sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BPR Arto Moro berhasil mencatatkan kinerja positif ditandai dengan peningkatan simpanan sebesar 50% menjadi Rp 452 miliar. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin baik sehingga masyarakat tidak ragu untuk menempatkan dananya di BPR Arto Moro.

Darmawan SSos, Direktur Utama BPR Arto Moro, mengatakan bahwa kinerja cemerlang BPR Arto Moro di tahun 2022 tersebut tidak lepas dari strategi bisnis, komitmen dan kerja keras seluruh elemen perusahaan.

“BPR Arto Moro mendasarkan etos kerja pada 7 Prinsip Kerja perusahaan dan 7 budaya malu yang selalu menjadi pedoman dalam laku keseharian karyawan. Nilai-nilai luhur dan etos kerja tersebut kami implementasikan dalam praktek kerja sehari-hari dalam rangka memberikan layanan terbaik untuk menciptakan kenyamanan dan kepercayaan nasabah,” kata Darmawan.

Prestasi cemerlang BPR Arto Moro di tahun 2022 tersebut pun mendapat penghargaan dan apresiasi dari pelbagai pihak, diantaranya Infobank Award dari Majalah Infobank, Top 100 BPR The Finance, serta Best BPR di Ajang Satria Award Harian Suara Merdeka.

Terus Berinovasi

Darmawan menambahkan bahwa untuk terus meningkatkan layanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat, BPR Arto Moro terus berinovasi memperbaiki kinerja dan pelayanan. Di tahun 2023, BPR Arto Moro mencanangkan tagline sebagai tahun Go Digital dimana BPR Arto Moro menyiapkan diri untuk bertransformasi menjadi BPR yang mengadopsi keunggulan digital.

“Kita tidak bisa menghindar dari disrupsi digitalisasi termasuk dalam sektor perbankan. Untuk itu, BPR Arto Moro sudah menyusun roadmap untuk Go Digital sehingga nantinya layanan kepada nasabah akan dilakukan secara digitalisasi, canggih dan up to date,” ujar Darmawan.

Di tahun 2023 sendiri, BPR Arto Moro menargetkan pertumbuhan yang cukup fantastis. Aset diproyeksi tumbuh sebesar 54% menjadi Rp 1,3 Triliun. Kredit ditarget tumbuh sebesar 67% menjadi Rp 910 miliar dan simpanan diproyeksi tumbuh sebesar 90% menjadi Rp 730 miliar.

“Mohon doa dan dukungan segenap nasabah dan masyarakat, di triwulan pertama tahun 2023 ini, Insyaallah aset BPR Arto Moro akan tembus sebesar Rp 1 Triliun,” ucap Darmawan optimis.

Subyakto, Pemegang Saham Pengendali (PSP) sekaligus Komisaris Utama BPR Arto Moro mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung strategi bisnis dan pengembangan yang dicanangkan oleh Direksi.

“Tidak hanya sekedar tumbuh, kami ingin sprint, berlari kencang dalam pertumbuhan tersebut. Oleh sebab itu, saya senantiasa memberikan tantangan dan stimulus kepada Direksi dan karyawan untuk melakukan terobosan-terobosan revolusioner, berpikir out of the box agar kinerja yang sudah baik dapat terus ditingkatkan. Semoga harapan menjadikan BPR Arto Moro semakin bermanfaat bagi lebih banyak lagi masyarakat dapat terpenuhi,” ucap Subyakto. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS