Kawasan Dieng Wonosobo dan Banjarenaga Bakal Jadi Geopark Nasional

SetyoNt - Selasa, 23 April 2024 08:51 WIB
Antisipasi Kemacetan Lalu Lintas Saat Liburan, Polda Jateng Larang Bus Besar Naik ke Dieng (Jatengaja.com/dok.Humas Pemprov Jateng)

Wonosobo, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendukung kawasan dataran tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara menjadi Geopark Nasional.

Geopark merupakan sebuah kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya, di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.

“Kita harapkan mengupayakan status Geopark di Dieng agar naik menjadi tingkat nasional. Dan akan ditingkatkan biar go international,” kata Penjabat (Pj) Guberur Jateng, Nana Sudjana pada pada puncak peringatan Hari Bumi tingkat Provinsi Jateng di Taman Syailendra, Jalan Telaga Warna, Kabupaten Wonosobo, Senin (22/4/2024).

Nana merasa optimitis dengan kerja sama yang baik antara pemeintah kabupaten, pemprov, dan stakeholder untuk terus berbenah dan melanjutkan perkembangannya, itu bisa membuat kawasan Dieng menjadi lebih baik.

“Kita berupaya melakukan upaya pelestarian di kawasan Dieng untuk menjadi Geopark Nasional,” ujarnya.,”

Peringatan Hari Bumi ini, kata Nana adalah suatu ungkapan terima kasih kepada bumi, sehingga masyarakat diharapkan terus melakukan langkah-langkah, untuk melestarikan dan menjaga agar kelestarian lingkungan bisa terjaga

“Kawasan Dieng merupakan salah satu tempat Geopark dengan keadaan alam yang sangat indah, karena ada pertanian serta sayuran atau tanaman,” katanya.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Boedyo Dharmawan menjelaskan saat ini Dieng sedang berproses ditetapkan jadi Geopark Nasional.

“Kita berharap tidak hanya nasional, kita usulkan skala internasional dengan Unesco Global Geopark,” kata Boedyo.

Menurutnya, di kawasan Dieng, untuk pemanfaatan sumber daya alam panas bumi dapat berdampingan dengan pengembangan sektor lain, yaitu pengembangan seni dan budaya masyarakat, pengembangan pariwisata, pengembangan hortikultura unggulan, dan pengembangan lainnya.

Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng, Heru Sugiharto menambahkan, saat ini Dieng sedang dalam tahapan permohonan untuk ditetapkan jadi Geopark Nasional. Dengan penilaian akhir pada Juni-Juli mendatang.

“Nanti akan ada tim penilai dari KNGI (Komite Nasional Geopark Indonesia). Insyaallah karena Dieng sudah siap, insyaallah akan lolos dari Kementerian. Dieng itu sudah siap baik masyarakatnya atau lainnya,” ujar Heru.

Dia menuturkan, dengan Dieng menjadi Geopark Nasional, nantinya bukan membatasi ekonomi masyarakat, tapi justru untuk pengembangan masyarakat, baik pendidikan, pariwisata, hingga pengembangan masyarakat, termasuk UMKM agar tidak mengesampingkan konservasinya.

“Ini tidak membatasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, tapi akan meningkatkan ekonomi masyarakat biar lebih sejahtera. Juga konservasi tetap terjaga. Jadi menuju Geopark yang hijau, bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat di Dieng tanpa harus merusak taman buminya,” beber Heru.

Dia menerangkan, di Dieng ada 23 geosite yang tersebar di 13 geosite geologi di Banjarnegara dan 10 geosite di Wonosobo, yang perlu dilestarikan.

“Kita terus lakukan pembinaan terhadap stakeholder yang ada, mulai pariwisata, UMKM nya, pendidikan termasuk konservasinya,” katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS