Gubernur Ganjar Lepas Ekspor Produk Unggulan UMKM Jateng Senilai Rp7,2 Miliar
Banyumas, Jatengaja.com - Sejumlah produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jawa Tengah di ekspor ke negara Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, China, dan Korea Selatan.
Produk itu antara lain minyak atsiri, gula kelapa organik, bunga palm, sapu glagah, mie, soun, emping dan berbagai produk lainnya.
Pelepasan ekspor produk UMKM senilai Rp7,2 miliar tersebut dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di depan Hotel Java Heritage Banyumas, Jumat (12/5).
- Program Konversi Kendaraan Listrik Minim Peminat, Baru 163 Orang Mengajukan
- Penyandang Disabilitas Dibekali Pelatihan TIK
- Kejati Jatim Bidik Dugaan Korupsi Kredit Bank BNI Senilai Rp66,6 Miliar
- Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Domestik Indonesia Tetap Positif Jika Situasi Politik Kondusif dan Stabil
- Sega Pecel Pawon Mbah Minah Blora, Hanya Dua Jam sudah Ludes
Gubernur Jateng menyatakan pendampingan terhdap UMKM ternyata sudah membuahkan hasil sehingga bisa di ekspor ke sejumlah negara.
“Banyak aneka olahan produk UMKM kita yang kami dampingi berkelas dunia. Ini momentum agar UMKM kita naik kelas," kata Ganjar.
Pascapandemi Covid-19, kegiatan perdagangan Jateng khususnya ekspor, sudah mulai bangkit. Pada triwulan pertama 2023 saja, neraca perdagangan Jateng mengalami surplus US$708 juta.
"Kalau ekspor kalo ini ditambah, maka akan mengakselerasi kondisinya. Ini berita bagus, semakin banyak eskpor dari Jateng, dan ini berasal dari usaha kecil,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, mayoritas pelaku UMKM yang sudah ekspor produknya mergabung dalam export coaching program.
"Jadi di Dinas Perindag itu mempunyai satu jenis pelayanan atau fasilitas memberikan coaching program untuk ekspor. Memberikan literasi dan sebagainya kepada calon eksportir agar mereka paham pernik-pernik ekspor itu seperti apa saja. Dan teman-teman yang hari ini ekspor, adalah mereka yang mengikuti program itu," jelasnya.
Seorang eksportir, Setya Widiastuti mengaku sudah sejak 2011 menekuni bisnis gula kelapa kristal organik. Setelah mendapatkan pendampingan dari Pemprov Jateng, kini produknya laku keras di pasar internasional, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa.
"Di tahun 2023 ini saja, saya sudah ekspor 13 kontainer. Rata-rata kalau kondisi normal, perbulan bisa 4-6 kontainer saya ekspor, pernah juga sampai 10 kontainer kapasitas 40 feet,” katanya.
- Para Perupa, Yuk Ikuti Kompetisi 13th UOB Painting of the Year UOB Indonesia
- Kementerian BUMN Undur Pendaftaran Jadi 11 Mei, Ini Syaratnya
- Libur Lebaran 2023, Jumlah Pelancong ke Jateng Menurun 28%
Setya menjelaskan, dukungan Pemprov Jateng agar UMKM naik kelas memang luar biasa. Iklim usaha dibuat kondusif dan pelatihan serta pendampingan terus dilakukan.
Dorongan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga bisa menembus pasar ekspor juga terus dilakukan. Bila ada kesulitan, pemerintah selalu hadir membantu para pelaku UMKM seperti dirinya.
"Jadi saya juga terima kasih, dari mulai pemerintah pusat, Pemprov Jateng sampai pemkab, atas semua dukungannya. Setiap kami ada kesulitan, kami selalu dibantu. Apalagi dengan adanya mal pelayanan publik saat ini, respon setiap persoalan juga cepat sekali,” ujarnya. (-)