Penyandang Disabilitas Dibekali Pelatihan TIK
Jakarta, Jatengaja.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menyelenggarakan program Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi penyandang disabilitas.
Pembukaan program pelatihan dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) yang dihadiri Senior General Manager CDC Telkom, Hery Susanto dan Direktur Utama YPT Dodi Irawan, pada beberapa waktu lalu.
Senior General Manager CDC Telkom, Hery Susanto menjelaskan, pelatihan dilaksanakan secara serentak di 12 lokasi SMA dan SMK Telkom di seluruh Indonesia, diikuti 480 peserta dari berbagai komunitas disabilitas wilayah setempat.
- Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Domestik Indonesia Tetap Positif Jika Situasi Politik Kondusif dan Stabil
- Sega Pecel Pawon Mbah Minah Blora, Hanya Dua Jam sudah Ludes
- Dongkrak Kunjungan Wisata, Disbudpar Kota Semarang Gagasan Kopi Jariks
Skema pelatihan dibagi ke dalam tiga tahap yaitu Tahap Persiapan, berupa pembekalan kepada Seluruh Instruktur/Pemateri Internal Telkom Schools melalui pengenalan terhadap kaum disabilitas dan bagaimana cara berinteraksi dengan kaum disabilitas (Disabilities Perspective Interactive Training). Dilanjutkan dengan tahap Pelaksanaan Pelatihan selama 3 hari, dan tahap Evaluasi serta Pendampingan.
Peserta pelatihan sendiri berasal dari komunitas disabilitas masing-masing daerah seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Gerkatin, Difable Creative Community (DC2), dan lainnya, dengan materi yang disampaikan meliputi motivasi (Great Spirit), Digital Marketing, dan desain grafis, serta content creator.
Tingkatkan Kompetensi
Hery menjelaskan, program ditujukan untuk meningkatkan kompetensi serta menggali potensi produktif para generasi muda penyandang disabilitas. Program sekaligus menjadi bagian dari dukungan Telkom pada pengembangan inklusif terkait pemberdayaan penyandang disabilitas guna memberikan kesempatan yang sama dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi, serta untuk mendorong inklusi sosial dan ekonomi.
Dikatakan, inklusi digital bukan semata-mata 'senjata ampuh' dalam perang melawan kemiskinan dan ketidaksetaraan, namun menjadi komponen mendasar dalam mendukung inklusi sosial.
- Para Perupa, Yuk Ikuti Kompetisi 13th UOB Painting of the Year UOB Indonesia
- Kementerian BUMN Undur Pendaftaran Jadi 11 Mei, Ini Syaratnya
- Libur Lebaran 2023, Jumlah Pelancong ke Jateng Menurun 28%
“Inklusi digital menjadi inti dari komitmen Pemerintah untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan memungkinkan transisi yang adil secara sosial menuju masa depan yang lebih inklusif, adil, tangguh, dan berkelanjutan untuk semua," kata Hery.
Diharapkan, melalui program pelatihan yang diusung Telkom bersama YPT dapat mempercepat terwujudnya inklusi digital yang dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. (-)