Capaian Vaksinasi Booster Jateng Masih Rendah
Semarang, Jatengaja.com – Hingga Juli 2022, progres vaksinasi di Jawa Tengah untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Adapun capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen.
Jumlah itu menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, masih sangat rendah untuk hitungan di Jawa Tengah.
"Vaksinasi dosis tiga kita 24,1 persen. Itu kan masih rendah sekali, 24,1 persen ini sekitar 7 jutaan dan itu rendah di sini. Maka kemudian gerakan-gerakan ini penting untuk kemudian kita bisa laksanakan," katanya
Gubernur menambahkan, Jawa Tengah mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk syarat vaksin booster untuk masuk ke mal. Namun Ganjar menekankan bahwa membangun kesadaran masyarakat lebih penting daripada memaksa masyarakat.
Sebab kesadaran itu juga untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain. Belum lagi ini sudah masuk tahun ketiga pandemi.
- Kapolda Jateng Lakukan Pertemuan dengan Sejumlah Ulama dan Kiai di Rumah Gus Mus
- Pasarkan Produk, UMKM Diminta Manfaatkan Aplikasi Blangkon
- Investasi dan Pemberdayaan UMKM Jadi Andalan Bangkitkan Ekonomi Jateng
"Sebenarnya yang perlu dibangun adalah kesadaran masyarakat saja. Daripada dikongkon-kongkon (diperintah), dipaksa-paksa, begitu kan lebih baik membangun kesadaran diri karena itu untuk keselamatan mereka kok. Kalau itu dipersyaratkan nanti protes, protesnya pasti sekarang kita dipersulit. Kita sudah tahun ketiga, ayo bangun kesadaran sebab kalau itu naik lagi, repotnya bareng-bareng. Mari kita bangun kesadaran, sudah pakai saja maskermu dan yang belum boosting segera boosting," kata Ganjar.
Perlu diketahui, kasus Covid-19 di beberapa daerah kembali naik dalam beberapa pekan terakhir. Data kasus Covid-19 di Jawa Tengah per Rabu, 13 Juli 2022, ada 1.400 kasus.
Terjadi penambahan sebanyak 0,18 persen atau 57 kasus dari sebelumnya. Positivity rate-nya sekitar 2 persen. Adapun daerah dengan dengan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah adalah Kota Semarang dengan 175 kasus, Kabupaten Klaten 134 kasus, Kabupaten Jepara 116 kasus. (-)