Biaya Pembangunan Istana Garuda IKN Kaltim Capai Rp1,34 triliun

SetyoNt - Kamis, 08 Agustus 2024 23:31 WIB
Ilustrasi Istana Garuda IKN. (kemenparekraf)

Jakarta, Jatengaja.com – Biaya pembangunan Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai senilai Rp1,34 triliun, menjadi topik hangat di media sosial.

Netizen di media sosial (medsos) berkomentar tentang sayap Istana Garuda yang terlihat berwarna cokelat gelap kehitaman lebih mirip hewan kelelawar daripada burung garuda.

Hal ini membuat sejumlah publik bertanya-tanya, mengapa warna Istana Garuda IKN tampak seperti perunggu, bukan hijau seperti desain awal.

Menanggapi hal ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, desain Istana Garuda IKN tidak akan mengalami perubahan. Ia mengatakan, bangunan tersebut akan sama sepert desain akhir yang dibuat arsitek I Nyoman Nuarta.

“Kalau menurut Pak Nyoman Nuarta nanti kalau kena oksidasi itu akan menjadi berwarna hijau,” katanya, Selasa, 6 Agustus 2024 dilansir dari trenasia.com jaringan jatengaja.com.

Basuki menjelaskan, kondisi oksidasi di Istana Garuda kurang lebih seperti proses oksidasi patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Namun, Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN tersebut belum dapat memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses oksidasi tersebut berlangsung.

Proses oksidasi terjadi secara terus menerus dan memerlukan waktu yang cukup lama. Sebagai contoh, patung ikonik GWK di Bali membutuhkan waktu sekitar 10-15 tahun untuk menghasilkan warna hijau patina alami. “IKN ini juga untuk jangka panjang,” ujar Basuki.

Anggaran Pembangunan Istana Garuda IKN

Terlepas pembahasan terkait desain Istana Garuda, publik juga mempertanyakan berapa jumlah anggaran pembangunan tersebut.

Anggaran pembangunan Istana Garuda IKN pernah diungkapkan saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau progres pembangunan IKN pada 21-22 September 2023. Dalam kunjungan tersebut, Sri Mulyani bersama Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meninjau berbagai pembangunan, dimulai dengan melihat kemajuan kantor dan istana presiden serta sumbu kebangsaan.

Sri Mulyani membagikan informasi terkait besaran anggaran pembangunan Istana Negara melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati.

“Saya memeriksa papan penjelasan kemajuan Proyek Pembangunan Gedung Istana Negara beserta Lapangan Upacara yang bernilai anggaran Rp1,34 triliun. Dengan kemajuan mencapai 27,5%. Keseluruhan proyek pembangunan telah mencapai 38%,” tulis Sri Mulyani dalam unggahannya saat itu.

Desain Istana Garuda IKN

Dilansir dari Kemenparekraf, bentuk desain burung garuda yang sedang mengepakkan sayap karya dari Nyoman Nuarta disetujui Presiden Joko Widodo. Desain Istana Garuda merupakan satu dari bagian Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di atas lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi.

“Istana Garuda dirancang sebagai ‘sesosok rumah’ yang berasosiasi pada burung Garuda. Tidak hanya berhenti pada landmark sebuah kawasan, tetapi lebih sebagai perwujudan pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi,” jelas Nuarta.

Perpaduan ketiganya selalu mewarnai keberadaan bangunan-bangunan ikonik di seluruh dunia. Desain Istana Garuda akan benar-benar ditransformasikan dan diwujudkan dalam sebentuk pola arsitektur dengan mempertimbangkan aspek-aspek estetik, nilai guna, serta manfaat bagi kemajuan dunia pariwisata Tanah Air.

Menurutnya, burung Garuda dipilih karena berkaitan dengan Indonesia yang berbagai perbedaan, segala silang pandang, segala keragaman adat istiadat dan perilaku, dan perbedaan kepercayaan dan agama. Garuda merupakan simbol persatuan, juga menjadi bagian dari lambang negara, Bhineka Tunggal Ika.

Ia menyatakan, secara konsep dan bentuk, Istana Garuda akan menjadi istana presiden pertama di dunia yang dibangun sebagai sebuah karya seni. Dari segi teknologi, Istana Garuda akan memanfaatkan teknologi pembuatan patung yang telah dipatenkan.

“Sosok burung yang berasosiasi pada garuda dalam Istana Garuda dibangun dari kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum dan kaca. Tembaga dan kuningan selanjutnya akan mengalami proses oksidasi, sehingga perlahan-lahan akan berwarna hijau tosca yang matang,” jelas dia.

Dia berharap, Istana Garuda akan berdiri di garda paling depan untuk mengubah citra sebuah pulau ‘kosong’ yang selama ini tidak disentuh oleh pembangunan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 08 Aug 2024

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS