Semarang, Jatengaja.com - Nilai ekspor Jawa Tengah (Jateng) pada Juni 2024 sebesar US$869,50 juta, mengalami penurunan sebesar 10,04 persen dibanding atas ekspor pada Mei lalu.

Penyebab penurunan ekspor pada Juni 2024 dibandingkan atas bulan Mei dilansir dari jateng.bps.go.id, karena turunnya ekspor migas dan non migas.

Ekspor migas mengalami penurunan sebesar 64,85 persen, dari US$50,52 juta (Mei) menjadi US$17,76 juta (Juni) dan ekspor non migas mengalami penurunan sebesar 7,02 persen, dari US$916,06 juta (Mei) menjadi US$851,74 juta (Juni).

• Pemkab Temanggung Bagikan 4.500 Bendera Merah Mutih Gratis ke Masyarakat
• Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Anoda Baterai Litium Asal China di KEK Kendal
• 11 PTKN Segera Transformasi, Berubah Jadi Institut Agama Islam dan Sekolah Tinggi Agama
• PT Trust Aero Nusantara International Akan Lakukan Uji Coba Penerbangan ke Karimunjawa Akhir Agustus 2024
• Pebulatangkis Gregoria Mariska Sumbang Perunggu untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Penurunan ekspor migas teresebut disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak di dunia.

Untuk penurunan nilai ekspor non migas pada Juni 2024 terhadap Mei 2024 paling besar terjadi pada komoditas komoditas alas kaki turun US$22,48 juta (16,99 persen).

Komoditas lain yang juga mengalami penurunan adalah barang dari kulit samak turun sebesar US$14,90 juta (20,91 persen); perabotan, lampu, dan alat penerangan turun sebesar US$6,12 juta (9,30 persen).

Sedangkan tiga negara tujuan ekspor non migas Jateng terbesar pada Juni 2024 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$348,16 juta, disusul Jepang US$78,68 juta dan Tiongkok US$46,61 juta.

Kontribusi ketiganya menyumbang sebesar 55,79 persen nilai total ekspor Jateng selama kurun waktu Januari-Juni 2024.

Sementara, neraca perdagangan Jawa Tengah pada Juni 2024 defisit US$474,79 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$722,89 juta sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$248,10 juta. (-)