BI Proyeksikan Perekonomian Jateng Hingga Akhir 2023 Tumbuh 4,5%-5,3%

SetyoNt - Sabtu, 02 Desember 2023 22:03 WIB
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Junanto Herdiawan (berdiri) menyampaikan proyeksi ekonomi2023. (Jatengaja.com/dok. Humas BI Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Bank Indonesia Jawa Tengah (Jateng) memproyeksikan perekonomian Jawa Tengah hingga akhir 2023 tumbuh pada kisaran 4,5% -5,3% year on year dengan rentang inflasi sebesar 3,0±1%.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Junanto Herdiawan pertumbuhan ekonomi ini didukung potensi dan modal domestik yang besar di tengah perlambatan ekonomi global dan peningkatan tekanan inflasi.

“Selain itu juga sinergitas BI dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendorong kebangkitan ekonomi Jateng,” katanya pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di di Semarang beberapa hari lalu.

Pada tahun 2023, lanjut Junanto, untuk mendorong kebangkitan ekonomi Jateng digelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF), UMKM Gayeng, dan mendorong peningkatan halal value chain, serta perluasan penggunaan transaksi non tunai maupun edukasi cinta bangga rupiah.

Guna mempertahankan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, sambung Junanto sinergi kebijakan akan diarahkan untuk penguatan ketahanan ekonomi di daerah.

“Beberapa langkah berupa penguatan sumber pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan investasi potensial di daerah kawasan industri, pengembangan kapasitas dan akses pasar UMKM melalui berbagai fasilitasi kegiatan baik di dalam maupun di luar negeri, serta perluasan digitalisasi UMKM, dan usaha ekonomi syariah,” ujarnya.

Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jateng, July Emmylia dalam kesempatan sama, menyampaikan apresiasi terhadap sinergitas BI dengan Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secara serius mengendalikan inflasi sehingga menjaga pertumbuhan ekonomi.

“TPID berhasil mengendalikan inflasi melalui optimalisasi 4 K, yaitu Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, dan Komunikasi efektif,” katanya.

Dalam kesempatan itu BI Jateng memberikan apresiasi kepada 10 mitra strategis di daerah dalam pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi daerah melalui UMKM dan ekonomi syariah, pendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia, pengedaran uang rupiah serta sistem pembayaran non tunai. (-)

Editor: SetyoNt
Tags UMKMBIEkonomijatengBagikan

RELATED NEWS