Berikut, 14 Kabupaten Kota di Jawa Tengah Berdaya Saing Tinggi

Sulistya - Kamis, 25 November 2021 16:33 WIB
Sebanyak 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan indeks daya saing tertinggi mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Semarang, Jatengaja.com – Sebanyak 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan indeks daya saing tertinggi mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Penghargaan diberikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada 14 kabupaten/kota pemenang Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dan 3 pemenang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2021.

Kreasi dan Inovasi tersebut nantinya akan terus dikembangkan menjadi produk yang dapat dikomersilkan.

Adapun 14 kabupaten/kota dengan indeks daya saing tertinggi yakni Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kabupaten Wonogiri, Sragen, Kabupaten Semarang, Rembang, Purbalingga, Pati, Kudus, Kendal, Banyumas, dan Batang.

Adapun tiga penerima penghargaan Krenova yakni Soekma Agus Sulistyo, Fatah Syaifur Rochman, dan Teguh Waluyo.

Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Agung Koenmarjono mengatakan, untuk bisa bersaing diperlukan kreativitas dan inovasi.

“Alhamdulillah sudah ada sekitar 327 inovasi untuk tahun ini di Jawa Tengah. Baik inovasi dari perangkat daerah maupun inovasi dari masyarakat,” ujarnya, usai acara pemberian penghargaan di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Kamis (25/11/2021).

Kolaborasi

Menurutnya, kreasi dan inovasi tersebut akan terus dikembangkan dengan berkolaborasi Bersama perguruan tinggi, komunitas inovatif, media massa, bahkan dunia usaha. Hal itu agar produk kreasi dan inovasi itu dapat dilakukan komersialisasi dan hilirisasi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengutarakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah provinsi terhadap kabupaten/kota maupun masyarakat yang telah berhasil melakukan inovasi kreasi.

“Ini kita kasih pernghargaan kepada mereka yang berhasil melakukan kreasi inovasi. Sehingga ada daya saing dari kabupaten/kota dan dari masyarakat yang ternyata temuannya cukup banyak,” tuturnya.

Diharapkan, temuan kreasi inovasi tersebut menjadi ruang yang bisa menyelesiakan persoalan yang melibatkan berbagai pihak.

“Kenapa perlu kreasi inovasi karena menyongsong era 5.0. Itu sebenanrnya komunitas itu bisa menyelesaikan sendiri. Memadukan berbagai kekutan, sumberdaya, termasuk teknologi informasi digital untuk menyelesaikan persoalan. Nah, ternyata banyak kabupaten/kota ini yang hebat-hebat. Bahkan tadi ada bagian masyarakat yang terlibat dan hasilnya cukup bagus, dan kita kasih pernghargan pada mereka,” ujarnya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS