Bantu Siswa Miskin, Dinas Pendidikan Kota Semarang Akan Luncurkan Gerbang Harapan
Semarang, Jatengaja.com - Dinas Pendidikan Kota Semarang akan meluncurkan program Gerbang Harapan (Gerakan Bersama Orang Tua Asuh untuk Pengembangan Hari Masa Depan).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramushinto, menyatakan program Gerbang Harapan mengajak masyarakat Kota Semarang yang mampu untuk membantu siswa-siswi yang kurang mampu dan putus sekolah.
“Program Gerbang Harapan rencananya akan kami launching pada tanggal 2 Mei 2024,” katanya dilansir dari semarangkota.go.id, Sabtu 20 April2024.
- Mau Daftar Jadi Anggota KPID Jateng Periode 2024-2027? Ini Syaratnya
- Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan 128.000 Tabung LPG 3 Kg di Kota Semarang, Ini Alasannya
- Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Keuangan Rp119,4 Miliar kepada Pemkab Jepara
- Bank Arto Moro Gelar Silaturahmi Lebaran 2024
- Akibat Cacat Produksi, 448 Unit Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia Ditarik
Menurut Bambang, angka partisipasi sekolah di Kota Semarang sebenarnya sudah sangat tinggi mencapai 97 persen, tapi ingin ditingkatkan mencapai 100 persen.
Saat ini yang menjadi permasalahan adalah kemampuan siswa miskin untuk memenuhi kebutuhan penunjang sekolah seperti seragam, buku-buku, alat tulis, dan lain-lain, karena untuk sekolah negeri tidak bayar SPP.
“Tinggal kebutuhan penunjang tersebut yang perlu diperhatikan. Maka dari itu kami mengajak orang-orang yang mampu seperti pengusaha dan pejabat untuk ikut serta dalam program ini,” ujarnya.
Bambang menambahkan program Gerbang Harapan bukan hanya diperuntukkan bagi siswa sekolah negeri saja, namun siswa sekolah swasta juga akan dibantu.
Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah Dinas Pendidikan Kota Semarang menyusun data siswa-siswi yang kurang mampu kemudian akan ditawarkan kepada masyarakat.
Program Gerbang Harapan Sebagai akan ditawarkan kepada pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang sudah eselon sebagai pelopor.
Dinas Pendidikan Kota Semarang, imbuh Bambang tidak meminta atau mengumpulkan dana dari para donator, tapi hanya mempertemukan siswa dan orang tua asuhnya kemudian bantuan bisa diserahkan langsung secara personal.
Di sistem tersebut akan Dinas Pendidikan akan menayangkan profil siswa yang kurang mampu, sedangkan untuk anak-anak yang putus sekolah saat ini sedang disusun datanya.
Menurut Bambang, sudah konsultasi dengan Wali Kota Hevearita G Rahayu dan sudah siap menjadi orang tua asuh. Pihaknya sudah memulai di lingkungan pegawai dan pejabat Dinas Pendidikan yang sudah memiliki anak asuh masing-masing.
“Bu Wali petunjuknya untuk mengajak para pengusaha juga. Kalau target anak asuh yang kami prioritaskan mulai dari tingkat PAUD sampai SMA sederajat,” ujar Bambang. (-)