Jajaran Polda Jateng Ringkus 916 Pelaku Premanisme, 28 di Antaranya Wanita

SetyoNt - Rabu, 04 Juni 2025 14:00 WIB
Jajaran Polda Jateng Ringkus 916 Pelaku Premanisme, 28 di Antaranya Wanita (dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) bersama jajaran Polres berhasil meringkus sebanyak 916 orang pelaku tindakan premanisme selama Operasi Aman Candi 2025.

Ratusan pelaku premanisme itu ditangkap dari hasil pengungkapan sebanyak 711 kasus premanisme yang dilakukan jajaran Polda Jateng dan Polres di 35 kabupaten dan kota dalam Operasi Aman Candi 2025.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti antara lain sebanyak 23 unit kendaraan roda empat, 65 unit kendaraan roda dua, 59 unit handphone, serta 100 senjata tajam, serta lainnya.

Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman menyatakan, pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 yang digelar sejak 12 hingga 31 Mei 2025 mengungkap sebanyak 711 kasus premanisme.

Dari total 711 kasus yang terungkap, sebanyak 194 kasus merupakan target operasi (TO) dan 517 kasus non TO, serta sebanyak 276 kasus telah ditindaklanjuti melalui proses penyidikan dan 435 kasus dilakukan pembinaan terhadap pelakunya.

“Jumlah tersangka yang berhasil diamankan mencapai 916 orang, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 wanita,” kata Latif Usman dalam konferensi pers di Gedung Borobudur Mapolda Jateng di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa 3 Juni 2025.

Brigjen Latif Usman yang didampingi Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto dan Dirreskimum Polda Jateng Kombes Pol. Dwi Subagio menyatakan, Operasi Aman Candi 2025 bertujuan untuk memberantas aksi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat serta menghambat iklim investasi di wilayah Jawa Tengah.

"Kegiatan pemberantasan premanisme ini dilakukan oleh sejumlah satgas yang terlibat dalam operasi, serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait," ujarnya.

Wakapolda Jateng menyebutkan beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap antara lain, aksi premanisme berkedok wartawan di Hotel Alam Indah Gombel, Kota Semarang dengan kerugian Rp12 juta, pengrusakan aset PT KAI oleh oknum ormas Grib Jaya, tawuran gangster perempuan yang sempat viral di Jalan Kokrosono Semarang, hingga dugaan penipuan oleh ketua ormas Pemuda Pancasila di wilayah Blora dan istrinya dengan kerugian mencapai ratusan juta.

Meski pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 telah berakhir, Wakapolda Jatng menegasan penindakan terhadap aksi premanisme, terus berjalan tidak akan

Polda Jateng terus melakukan kegiatan lanjutan pasca operasi meliputi patroli, penjagaan, pengawalan, dan penyuluhan di pusat keramaian, sentra ekonomi, fasilitas publik, dan kawasan industri di seluruh wilayah Jawa Tengah.

“Dukungan masyarakat sangat kami harapkan. Bila masih mendapati adanya praktik premanisme baik oleh perorangan maupun kelompok, segera laporkan kepada aparat Kepolisian. Kami berkomitmen untuk menuntaskan hingga Jawa Tengah benar-benar bersih dari aksi premanisme,” ujar Wakapolda Jateng. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS