Ini Kata Presiden Jokowi Tentang Kereta Cepat Kemungkinan Lanjut Sampai ke Surabaya
Jakarta, Jatengaja.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kemungkinan kelanjutkan pembangunan kereta cepat hingga Surabaya masih dalam proses kajian lebih lanjut.
“Masih dalam studi, masih dalam kalkulasi dan penghitungan yang detail,” ujar Presiden Jokowi usai menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Rabu 13 September 2023.
Menurut Presiden Jokowi belum bisa membeberkan secara detail rencana memperpanjang rel hingga Surabaya. Rute dan trase rel yang hendak dibangun masih dalam proses studi dan belum selesai. Saat ini kereta cepat baru melayani rute Jakarta-Bandung.
- Pemkot Semarang dan Bea Cukai Musnahkan Sebanyak 2,2 Juta Rokok Ilegal
- Buka Pendaftaran CASN 2023, Pemprov Jateng Sediakan 2.200 Formasi PPPK
- Menkeu Minta Persetujuan DPR RI Gelontorkan Dana Penyertaan Modal Negara ke Tiga BUMN
- Disperkim Kota Semarang akan Bangun Rusunawa 308 Kamar di Mangunharjo
- Perajin UKM Jateng Ikuti Pameran Kerajinan Nasional Kriyanusa
"Penentuan dan memutuskan seperti itu harus lewat kalkulasi dan penghitungan yang detail. Kalau belum selesai, nggak mungkin saya bisa jawab,” tutur Presiden Jokowi dilansir dari Trenasia.com jaringan Jatengaja.com.
Jika proyek itu terealisasi, waktu tempuh Jakarta-Surabaya diklaim hanya menjadi 2,5 jam. Diketahui kereta cepat memiliki kecepatan maksimal 385 km/jam.
Pembangunan kereta cepat hingga mencapai Surabaya akan menumbuhkan kawasan dan titik ekonomi baru. Bila Pantai Utara Jawa (Pantura) telah tersambung dengan jalan tol maka di kawasan Pantai Selatan Jawa akan dilalui oleh kereta cepat tersebut.
“Lewat rute Jakarta-Bandung. Ini untuk Jawa bagian selatan. Kalau Jawa Utara kan sudah jalan tol. Buat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru,” ungkap Presiden Jokowi.
Sebelumnya proyek kereta cepat yang berlanjut ke Surabaya dicoret dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut seperti dikatakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KPPIP).
Sementara, Ketua KPPIP Wayu Utomo mengatakan, alasan utamanya karena tingginya biaya konstruksi dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membangun sehingga kemungkinan rampung pada 2024 sangat sulit. "Kereta api Jakarta Surabaya jelas, itu tidak bisa selesai. Pembiayaannya saja belum," katanya, Juli 2023.
Wahyu mengatakan bentuk pasti proyek tersebut juga masih belum dikonfirmasi. Wahyu menambahkan, usulan penghapusan proyek ini dari daftar PSN telah di berikan pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun keputusan final usulan penghapusan proyek masih akan dibahas dalam waktu dekat.
Pemerintah masih membahas skema dan dana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, tak ketinggalan studi kelayakan terkait ini juga dikebut. Pasalnya hingga saat ini hal tersebut belum ada.
- Bahas Regulasi Data Center, NeutraDC Gelar Diskusi Panel
- Eks Kapolda Metro Jaya dan Kapolres Solo, Nana Sudjana Resmi Jadi Pj Gubernur Jateng Gantikan Ganjar
- Bank Indonesia Catat Inflasi Agustus 2023 Jateng Turun Jadi 0,03%, Ini Pemicunya
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan sebanyak 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak hingga masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai akan dilanjutkan di periode berikutnya.
Meski bergitu, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi jika PSN akan dilanjutkan oleh presiden yang baru. PSN yang akan dilanjutkan pada 2024 adalah proyek yang sudah memiliki financial closing dan tidak bergantung dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Sejumlah PSN yang belum tersentuh sama sekali antara lain MRT Fase II, Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Ambon, Tol Trans Sumatera tahap II, Tol Bocimi yang sampai Sukabumi, hingga Tol Getaci. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 13 Sep 2023