Serangan Balik China, Berlakukan Tarif Tambahan 84 Persen untuk Barang-Barang dari AS

Rabu, 09 April 2025 22:33 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

mobil china.jpg

Jatengaja.com - China melakukan serangan balik, dengan mengenakan tarif sebesar 84% untuk barang-barang dari Amerika Serikat (AS) sebagai pembalasan atas tarif terbaru Presiden AS Donald Trump. Tarif ini naik dari 34% yang diumumkan sebelumnya.

Kementerian keuangan China pada Rabu 9 April 2025  mengatakan tarif ini akan mulai berlaku hari Kamis 10 April. Kementerian Perdagangan China juga menyatakan telah menambahkan 12 entitas Amerika Serikat ke dalam daftar kontrol ekspor dan 6 entitas AS ke dalam daftar 'entitas tidak dapat diandalkan'

Perusahaan yang ditambahkan ke daftar kontrol ekspor termasuk American Photonics dan Novotech. Ekspor barang-barang dengan fungsi ganda ke perusahaan-perusahaan ini akan dilarang.

Mereka yang ditambahkan ke daftar entitas tidak dapat diandalkan, termasuk Shield AI dan Sierra Nevada Corporation. Mereka akan dilarang melakukan aktivitas impor dan ekspor terkait China serta berinvestasi di negara tersebut.

Menanggapi pengumuman China tersebut, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan komentarnya, dengan mendorong perusahaan-perusahan tersebut  untuk pindah ke Amerika. 

“Ini adalah saat yang tepat  untuk memindahkan perusahaan  Anda ke Amerika Serikat. Tanpa tarif  dan penyambungan dan persetujuan Listrik/Energi dapat dilakukan dengan segera. Tidak Ada Penundaan Lingkungan. Jangan tunggu,  lakukan sekarang,” tulis Donald Trump di platform media sosial Truth Social dilansir dari Trenasia.com jaringan Jatengaja.com.

Sedangkan, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengatakan pihaknya meyayangkan sikap China dan merupakan tindakan yang merugikan Beijing sendiri., karena  tidak menutup kemungkinan untuk menghapus saham China dari bursa saham Amerika, dan mengatakan bahwa semua opsi tersedia.

"Saya pikir sangat disayangkan bahwa pihak China sebenarnya tidak ingin datang dan bernegosiasi, karena mereka adalah pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional," kata Bessent dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.

Bessent mengatakan sekutu ingin membahas cara menyeimbangkan kembali kebijakan perdagangan China dalam pembicaraan dengan pejabat Amerika. "Itulah kemenangan besar di sini. AS tengah berupaya menyeimbangkan kembali perekonomiannya dengan lebih banyak manufaktur. China perlu menyeimbangkan kembali perekonomiannya dengan lebih banyak konsumsi," katanya.

Bessent juga memperingatkan Beijing agar tidak mencoba mendevaluasi mata uangnya sebagai cara untuk menanggapi tarif baru. "Jika China mulai mendevaluasi, maka itu merupakan pajak bagi seluruh dunia dan semua pihak harus terus menaikkan tarif untuk mengimbangi devaluasi tersebut. Jadi saya mendesak mereka untuk tidak melakukan itu dan berunding," kata Bessent.

Pasar Eropa  turun lebih jauh setelah pengumuman China. Indeks FTSE 100 dari perusahaan-perusahaan terbesar yang terdaftar di Inggris telah turun 3,3% sejauh ini hari ini, sementara Dax Jerman turun 4% dan Cac 40 Prancis turun 4%. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 09 Apr 2025