Rumah Pelita Semarang
Senin, 20 Februari 2023 20:49 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Kota Semarang sedang mempersiapkan Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta (Rumah Pelita) di Rumah Duta Revolusi Mental Kecamatan Semarang Barat. Nantinya rumah penanganan stunting itu akan menjadi percontohan di Indonesia.
“Alhamdulillah, ini tadi kita bersama-sama membereskan semua persiapan untuk peresmian Rumah Pelita, rumah penitipan untuk anak-anak stunting. Ini tadi, khususnya dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian untuk mengecek urban farming, Diskominfo untuk CCTV, Dinas Lingkungan Hidup untuk kebersihan, dan DP3A untuk penambahan kelengkapan,” tutur Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam siaran persnya.
Dikatakan, penanganan stunting di Kota Semarang lewat Rumah Pelita kemungkinan menjadi yang pertama di Indonesia. Hal ini karena adanya kemudahan dan juga integrasi dalam penanganannya.
“Ini mungkin adalah pilot project pertama di Indonesia, karena terintegrasi bagaimana pemenuhan gizi dan pola asuh ini dilengkapi. Jadi ini semua tertata, semua memakai SOP. Dan akan menjadi percontohan, nanti ada 10 anak, dari Kelurahan Kalipancur dan Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat,” katanya.
Terkait fasilitas, Ita, sapaan akrabnya menjelaskan mengenai fasilitas yang nantinya akan diperoleh anak-anak stunting di Rumah Pelita.
“Ada pengasuh 2 orang, karena 1 pengasuh untuk 5 anak. Kemudian ada juru masak yang didampingi oleh ahli nutrisi dari Dinas Kesehatan, Dokter Anak, Psikolog untuk IQ, Trapis untuk motorik, Bidan untuk umum. Juga kelengkapan mainan, tempat tidur, dan masing2 punya rekam medis untuk penanganan, misalnya jika Dokter Anak melihat rekam medisnya dan kemudian ternyata membutuhkan pendampingan Psikolog, nanti akan direkomendasikan ke rumah Duta Revolusi Mental,” katanya.
Dengan penanganan yang sudah sangat terintegrasi akan menjadikan kasus stunting di Kota Semarang menjadi 0 persen.
“Semoga bisa jadi satu manfaat untuk anak-anak stunting khususnya di Kota Semarang dan umumnya jadi percontohan tingkat nasional. Tentu harapannya bisa 0 angka stunting di Kota Semarang,” ujarnya.
Perlu diketahui, Kecamatan Semarang Barat, terutama Kelurahan Kalipancur dan Kelurahan Manyaran dipilih lokasinya karena banyak kasus anak stunting. Pola asuh, terutama akibat ditinggal ibunya bekerja menjadi penyebab paling banyak. Dan dengan konsep bergerak bersama, rencana pelaporan perkembangan anak di Rumah Pelita Semarang Barat akan dilaporkan setiap harinya. (-)
Bagikan