Kota Semarang Wujudkan Tempat Penitipan Anak khusus Balita Stunting

Sulistya - Kamis, 23 Februari 2023 12:12 WIB
Pemerintah Kota Semarang berhasil mewujudkan daycare atau tempat penitipan anak khusus balita stunting. (dok/semarangkota.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Kota Semarang berhasil mewujudkan daycare atau tempat penitipan anak khusus balita stunting. Hal itu merupakan upaya Pemkot Semarang dalam upaya mempercepat penanganan stunting.

Daycare bernama Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta (Rumah Pelita) di Kecamatan Semarang Barat itu telah diresmikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Selasa (21/2/2023).

“Kami menyambut baik inovasi Pemkot Semarang membuat Rumah Pelita untuk penanganan stunting lintas sektor khusus baduta,” kata Menteri Bintang dalam siaran persnya.

Menteri menilai, wali kota beserta jajaranya gerak cepat dalam membuat inovasi isu perempuan dan anak. Menurut Bintang, kunci dari penanganan stunting adalah sinergi kolaborasi, dan hal tersebut yang dilakukan oleh Pemkot Semarang melalui Rumah Pelita dengan melibatkan berbagai lintas sektor. Ia berharap inovasi semacam ini dapat menjadi inspirasi dan dicontoh daerah lain.

“Di sini ada praktik baik, kenapa ini tidak direplikasi di kabupaten / kota terdekat dulu. Kalau ini dapat memberikan inspirasi yang menjadi harapan bapak Presiden mudah-mudahan direplikasi tidak hanya di Jawa Tengah tapi juga seantero nusantara,” tuturnya.

“Rumah Pelita ini bentuk penanganan dari hulu hingga hilir. Kami merekrut dari Dinas Kesehatan ada pengasuhnya, ada juru masaknya, ada pendampingan ahli gizi, sehingga jadi satu paket yang komplit,” ungkap Ita sapaan akrab wali kota. Dirinya mengucapkan terima kasih karena berkat kerja sama dari lintas sektor Rumah Pelita dapat terwujud.

Akibat Pola Asuh

Melalui Rumah Pelita di Semarang Barat ini, pihaknya ingin menyasar baduta stunting karena pola asuh sehingga fokusnya pada Ibu bekerja tidak ada yang mengasuh anaknya.

“Kalau di Semarang Barat kan karena pola asuh, kalau di Semarang Utara karena kurang gizi. Sehingga solusinya pun harus berbeda dan perlu penanganan komprehensif,” papar Ita.

Di Rumah Pelita sendiri telah disiapkan sejumlah fasilitas komplit mulai layanan ahli gizi, pemberian makan sesuai anjuran ahli gizi, pemeriksaan sanitasi, fisioterapis, hingga konseling dan edukasi psikolog.

”Di situ semua ada mulai pola asuh, penanganan gizi, sanitasi. Sehingga diharapkan anak-anak itu dua bulan lulus dari stunting,” jelasnya. Bahkan tidak hanya untuk baduta stunting, Ita juga menyiapkan ruang khusus ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia agar memperoleh perhatian lebih lanjut.

Pihaknya berharap inovasi ini dapat diterapkan di wilayah kecamatan lain. Setelah peresmian ini dapat tumbuh Rumah Pelita lain di wilayah lain.

“Yang sudah komplit di Semarang Barat, dan sedang dikembangkan di kecamatan lain. Semoga lekas menyusul sehingga target Semarang 0 stunting bisa segera terwujud” ujarnya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS