Pramuka, TNI, Polri, Bersama Ganjar Tanam 3.500 Bibit Mangrove di Semarang

Semarang, Jatengaja.com - Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah (Jateng) bersama TNI, Polri dan pihak lainnya menanam sebanyak 3.500 bibit mangrove dan cemara laut di kawasan Pantai Mangunharjo, Kota Semarang.

Penanaman bibit mangrove dan cemara laut juga diikuti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo serta Perhutani, siswa Polimarin dan sejumlah relawan lainnya, Jumat 5 Jumat 2022.

Ganjar mengatakan, penanaman yang diinisiasi Kwarda Jateng merupakan bentuk kolaborasi menjaga ekosistem laut serta sebagai bentuk merawat bibir pantai yang terancam penurunan tanah. 

• Buntut Paksa Siswi Pakai Jilbab, Sri Sultan Copot Kasek dan 3 Guru SMAN di Bantul
• Pengguna iQS Sekarang Bisa Akses Aplikasi Alquran Kemenag
• Disiapkan Pengembangan Transportasi Umum di Kedungsapur
• Komit Bantu Kredit UMKM, BPR Arto Moro - Bank Banten Jajaki Kerja Sama
• Berikut Sejumlah Kriris yang Terjadi Antara China dan Taiwan

“Kalau gerakan ini terus disampaikan lebih banyak lagi, mudah-mudahan kita bisa melakukan perbaikan, restorasi lingkungan,” katanya.

Menurut Ganjar, salah satu contoh penanaman mangrove yang dinilainya mulai terlihat hasilnya ada di Pantai Selatan Kebumen. 

Oleh karenanya, gerakan penanaman bibit mangrove dan pohon lainnya harus dilakukan secara kontinyu dan diikuti kelompok lainnya.

Ganjar yang juga Ketua Mabida Kwarda Jateng mendorong seluruh komponen masyarakat sadar menjaga lingkungan hidup dengan caramenanam pohon. Pemerintah siap membantu menyediakan bibit jika dibutuhkan.

“Soal bibit pemerintah bisa, soal teknis Perhutani bisa, dinas bisa membantu. Soal tenaga TNI Polri bisa membantu, sehingga kawan-kawan mahasiswa juga bisa bantu. Ini hanya butuh mau dan yakin,” tandasnya.

Pohon yang ditanam bukan asal-asalan karena harus menyesuaikan karakter dan jenis hutan. Ada pohon gayam, beringin, jati, mangrove, kayu putih dan lain sebagainya. 

Dengan upaya tersebut, saat ini total luasan hutan di Jawa Tengah mencapai 1,29 juta hektare. Terdiri dari 83.705,94 hektare hutan lindung, 15.329,48 hektare hutan konservasi, 550.813,17 hutan produksi dan 640.393,88 hutan rakyat. (-)