Disiapkan Pengembangan Transportasi Umum di Kedungsapur

Sulistya - Jumat, 05 Agustus 2022 09:12 WIB
Bappenas bersama KIAT Asutralia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menyiapkan strategi perencanaan mobilitas perkotaan berkelanjutan di wilayah Kedungsapur. (Jatengaja.com/dok)

Semarang, Jatengja.com – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama KIAT Asutralia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menyiapkan strategi perencanaan mobilitas perkotaan berkelanjutan di wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, dan Purwodadi (Kedungsapur).

Rancangan itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi umum terjangkau dengan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Kasubdit Transportasi Darat dan Jalan Bappenas, Dail Umamil Asri mengatakan, Urban Mobility Plan atau Perencanaan Mobilitas Perkotaan merupakan tahapan awal yang penting untuk pengembangan transportasi umum perkotaan.

Bappenas bersama KIAT hanya bertindak sebagai fasilitator yang memberikan masukan dan rekomendasi sedangkan penyusunan perencanaan dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Studi urban mobility ini diharapkan tidak lama lagi selesai. Diharapkan nanti jadi produk Jawa Tengah untuk dikembangkan menjadi kerangka regulasi dan acuan bagi semua daerah metropolitan di Jawa Tengah untuk pengembangan angkutan umum massal perkotaan," tuturnya saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Direktur Fasilitas KIAT, Steven Chaytor di Puri Gedeh, Semarang, Kamis (4/8/2022).

Dikatakan, kerja sama dengan daerah sudah berjalan cukup baik.

“Antara lain bagaimana kita mengembangkan transportasi dan tidak semata public transport tetapi bagaimana masyarakat ini perlu mainset yang tadinya berkendaraan pribadi mau beralih ke angkutan umum dengan tarif yang dapat dijangkau dan memberikan kenyamanan," katanya.

Gubernur menuturkan, ada beberapa hal yang harus disiapkan di wilayah Kedungsapur, khususnya terkait transportasi umum. Di antaranya, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan transportasi yang baik dari sisi harga yang terjangkau dan konektivitas. Sebab yang saat ini banyak terjadi adalah pengembangan angkutan umum hanya memakai jalur utama.

Mobilitas

"Kita dibantu oleh KIAT Australia dan Bappenas untuk merancang sistem transportasi yang ada di Kedungsapur. Jadi kalau kita boleh lihat, sebenarnya ini ada strategi mobilitas perkotaan berkelanjutan di Kedungsapur," kata gubernur.

“Seringkali orang memakai jalur utama saja, naik bus selesai. Sampai ke sananya (rumah atau tujuan) naik apa? Maka ini sebenarnya yang perlu disampaikan dengan kabupaten/kota sampai ke desa. Angkutan desa itu penting untuk menjemput," tutur gubernur.

Ia memberikan gambaran bagaimana mobilitas seseorang yang datang ke Jawa Tengah menggunakan pesawat, kereta api, atau kapal laut. Setelah orang yang datang itu turun dari pesawat, misalnya, masih memerlukan angkutan umum untuk sampai ke rumah atau tujuan akhirnya.

"Kalau diurutkan, orang dari luar Jawa Tengah masuk naik pesawat, dari pesawat sampai menuju ke rumahnya ada enggak yang langsung kecuali taksi. Kalau transportasi umum, bus umpama, busnya sampai mana titiknya, kalau belum sampai rumah, sampai rumahnya naik apa? Kalau ada transportasi publik yang bisa berhenti dekat dari rumahnya sebenarnya sistem itu cukup sempurna," kata Ganjar.

Terkait layanan transportasi yang baik dan terjangkau sebenarnya sudah dilakukan oleh Pemprov Jateng dengan keberadaan bus Trans Jateng. Saat ini Trans Jateng sudah berjalan di enam koridor di Jawa Tengah dan sedang disiapkan untuk koridor ketujuh. Trans Jateng ini memberikan layanan transportasi umum yang menghubungkan antarkabupaten/kota di Jawa Tengah. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS