Perusahaan Besar di Jateng Diminta Membina Industri Kecil dan UMKM

Kamis, 26 Januari 2023 19:05 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

26 perusahaan.jpg
Wagub Jateng saat membuka Pencanangan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Dusun Semilir Kabupaten Semarang, Kamis (26/1/2023). (dok/Humas Prov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com  Perusahaan besar yang ada di Jawa Tengah diminta ikut membina industri kecil dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

Selain itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berharap perusahaan mengutamakan pentingnya keselamatan di tempat kerja, terutama perempuan yang tengah hamil.

“Perusahaan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para pekerjanya,” tutur wagub, saat membuka Pencanangan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Dusun Semilir Kabupaten Semarang, Kamis (26/1/2023). 

Gus Yasin, sapaan akrab wagub, secara khusus memberi perhatian besar pada perempuan. Menurutnya, perempuan selain diberi kesempatan kerja, juga diberikan layanan menyangkut kodrat, seperti saat hamil dan menstruasi.

Hal itu menurutnya, menjadi bagian dari upaya penurunan stunting. Karena, pembinaan kesehatan anak dimulai sejak dalam kandungan.

“Di perusahaan diharapkan ada ruangan untuk pemeriksaan ibu hamil. Itu sesuai dengan program penurunan stunting di Jawa Tengah, yaitu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng,” tuturnya.

Gus Yasin juga mengajak, perusahaan besar ikut membina industri kecil maupun skala rumah atau UMKM. Ini karena, kepedulian terhadap keselamatan kerja perusahaan besar lebih baik.

Senada diutarakan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Sakina Rosellasari. Menurutnya, pekerja di sektor padat karya didominasi oleh perempuan.

Pekerja Perempuan

Data menunjukkan, di Jateng terdapat 48.016 perusahaan skala besar, menengah dan kecil serta UMKM. Dari jumlah itu, terdapat 1.596.978 pekerja yang didominasi oleh kaum perempuan.

Di sisi keselamatan kerja, Jateng memiliki prestasi di 2022. Di antaranya gubernur pembina K3 terbaik, 59 perusahaan nihil kecelakaan kerja, 125 perusahaan dengan penerapan sistem manajemen K3, 36 perusahaan pencegahan HIV/AIDS, dan sebagainya.

“Pada tahun 2022 Jateng memborong penghargaan K3 terbanyak tingkat nasional. kita  memeroleh 276 penghargaan,” katanya.

Ia berharap, perusahaan skala besar hingga kecil membudayakan K3 dengan baik. Oleh karena itu, Pemprov Jateng menerjunkan 150 pengawas ketenagakerjaan guna memastikan penerapannya.

“Seperti di Dusun Semilir ini yang membina dan melibatkan UMKM sekitar tempat ini,” ujar Sakina. (-)