Perbaikan Jalan Provinsi Harus Jadi Prioritas

Jumat, 21 Februari 2025 13:18 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

21 jalan.jpeg
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho menegaskan, perbaikan jalan provinsi dengan kerusakan parah harus menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi.

Semarang, Jatengaja.com – Masyarakat mengeluhkan terkait banyaknya ruas jalan utama yang rusak parah di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Tengah. 

Beberapa jalan tersebut di antaranya di kawasan Pedurungan Semarang, Keling-Jepara, Jalan Wirasdesa-Kajen di Pekalongan, dan Jalan Ngadirojo-Baturetno di Wonogiri.
Salah satu jalan yang mengalami kerusakan cukup parah terdapat di sepanjang ruas Jalan Brigjen Sudiarto, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Selain kontur jalan yang bergelombang dan berlubang, terdapat banyak pasir dan kerikil yang dapat membahayakan pengguna jalan. Terlebih saat musim hujan dan malam hari. 

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho menegaskan, perbaikan jalan provinsi dengan kerusakan parah harus menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi. Pasalnya hal tersebut berkaitan erat dengan keselamatan pengguna jalan. 
Berdasar laporan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, akumulasi kerusakan jalan di sejumlah titik mencapai 100 kilometer. Hal tersebut tentunya menjadi keresahan masyarakat lantaran berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Setya Arinugrono menegaskan, perbaikan jalan provinsi harus menjadi prioritas Pemprov Jateng.
“Perbaikan jalan ini harus jadi prioritas! Karena menyangkut keselamatan pengendara motor, terlebih sedang musim penghujan dan bertepatan juga sebentar lagi masuk musim mudik. Oleh karenanya Kami mendorong Pemprov Jateng melalui Dinas terkait untuk memberikan perhatian lebih pada perbaikan jalan provinsi, khususnya untuk jalan dengan kerusakan berat,” katanya dikutip Jumat (21/2/2025).
Sesuai Kebutuhan
Dirinya berharap perbaikan dilaksanakan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruas jalan. Pasalnya tak semua kerusakan jalan dapat diatasi dengan penambalan. 
“Kami berharap perbaikan dilakukan dengan semaksimal mungkin sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan. Karena tidak semua kerusakan bisa diatasi dengan penambalan saja. Jika baiknya dilakukan pembetonan, maka seharusnya diupayakan ke arah sana,” ujar Setya.

Saat ditanyai perihal kemungkinan imbas efisiensi anggaran terhadap realisasi perbaikan, Setya Arinugroho menyebut bahwa semestinya efisiensi anggaran tidak menjadi halangan realisasi perbaikan. Dalam hal ini Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng dapat memanfaatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibilty (CSR).
“Kalau kaitannya dengan imbas efisiensi anggaran, seharusnya  tidak menjadi halangan. Dinas PU Bina Marga saya yakin bisa memanfaatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui CSR,” tuturnya. (-)