Solo Gelar Festival Jenang 2025, Sajikan Beragam Makanan Jenang

SetyoNt - Jumat, 14 Februari 2025 22:08 WIB
Festival Jenang Nusantara Terinspirasi Buku Mustika Rasa Presiden Soekarno

Solo. Jatengaja.com - Bagi penggemar makanan jenang atau bubur bisa datang di Festival Jenang Solo (FJS) 2025 yang akan digelar di Koridor Ngarsopuro dan Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, dengan menyajikan beragama bubur Nusantara, Senin 17 Februari 2025.

Festival Jenang Solo 2025 mengusung tema "Mustika Jenang Nusantara." Tema ini terinspirasi dari buku Mustika Rasa, sebuah dokumentasi kuliner nusantara yang digagas mantan Presiden Soekarno dan diterbitkan pada tahun 1967 oleh Departemen Pertanian.

Bagi mantan Presiden Soekarno, ragam kuliner nusantara bukan hanya resep, namun juga cerminan kekayaan hayati dan identitas bangsa yang tak ternilai bagai sebuah mustika.

Budayawan Solo Tunjung W. Sutirto menjelaskan jenang adalah produk budaya yang sarat makna dan cerita di balik proses pembuatannya. Dalam berbagai tradisi di nusantara, jenang hadir sebagai simbol kehidupan, sarana spiritual, hingga pemersatu masyarakat.

"Jenang itu bukan sekadar makanan, tapi juga cerita dan filosofi. Setiap daerah punya versi jenangnya sendiri, yang mewakili sejarah, tradisi, dan identitas lokal." ungkap Tunjung W Sutirto, saat rilis Festival Jenang Solo 2025 di Omah Sinten Solo, Kamis 13 Februari 2024 dilansir dari Soloaja.co jaringan Jatengaja.com.

Dari Aceh dengan jenang kajirumpi yang menjadi tradisi di bulan Ramadhan sebagai hasil akulturasi budaya India dan Aceh, bubur kampiun dari Padang yang populer sejak tahun 60-an, bubur suro dan bubur kates dari Palembang, bubur banjar dari Kalimantan, hingga papeda dari Maluku dan bubur mengguh dari Bali. Semua menyimpan makna dalam spiritualitas lokal yang dipercaya memberikan kekuatan dan perlindungan.

Ketua Festival Jenang Solo 2025, Mayor Haristanto memgatakan Festival yang akan berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025, di Koridor Ngarsopuro dan Pamedan Pura Mangkunegaran Solo menyajikan beragam acara menarik.

“Ada pembagian 10.000 takir jenang nusantara, masak jenang besar, marut kelapa massal untuk anak-anak, kirab jenang, pergelaran seni, hingga pasar jenang dengan 20 stand jenang khas Solo,” ujarnya.

Tim kreatif Festival Jenang Solo Heru Mataya menambahkan kegiatan menjadi momen penting untuk melestarikan jenang sebagai warisan budaya dan mustika ketahanan pangan. Selain itu, acara ini juga mendukung pengembangan ekonomi kreatif dari para pembuat jenang.

“Festival ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi Kota Solo ke-280 dan Mangayubagyo Jumenengan KGPAA Mangkoenagoro X, menjadikannya sarana memperkuat integrasi sosial melalui kekayaan budaya yang mempersatukan.” imbuhnya.

Festival Jenang Solo 2025 tidak hanya merayakan keberagaman kuliner, tapi juga merawat warisan leluhur yang penuh filosofi dan makna kehidupan. Jangan lewatkan kemeriahan dan kehangatan festival budaya ini. (-)

Tulisan ini telah tayang di soloaja.co oleh Kusumawati pada 14 Feb 2025

Editor: SetyoNt
Tags Solofestival jenangBagikan

RELATED NEWS