Parkir Elektronik Kota Semarang
Jumat, 25 Maret 2022 12:12 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Semarang, Jatengaja.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang telah menerapkan system parkir elektronik di sejumlah titik mulai awal tahun 2022.
Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto melalui Kepala Bidang Parkir Dishub Kota Semarang, Joko Santosa dalam siaran persnya menuturkan, dari sisi pendapatan yang masuk ke Pemkot Semarang, terjadi peningkatan pendapatan dari parkir.
Dikatakan, semenjak diterapkannya parkir elektronik memang terjadi peningkatan meningkat cukup pesat. Sebut saja kawasan Jalan MT Haryono atau Mataram, peningkatan pemasukan yang diterima lebih dari 100 persen.
Terlebih lagi dengan menggunakan sistem elektronik seperti ini maka pemantauan secara langsung bisa dilakukan oleh perbankan, bahkan kebocoran pun bisa turut ditekan.
"Kalau jukir nakal sih sejauh ini tidak ada ya, karena sejauh ini mereka semua mendukung. Gampangnya begini, mereka bisa melihat penghasilan secara langsung yang masuk ke rekening jam 8 malam. Kalau belum membutuhkan ya jadi tabungan, kalau tadinya ga punya tabungan mereka sekarang punya," tuturnya.
Meski demikian, Dishub tetap melakukan pendampingan dan pemantauan secara langsung dilapangan. Bahkan pelaksanaan parkir elektronik ini didukung oleh seluruh jajaran Dinas Perhubungan, diantaranya Bidang Pengendalian Penertiban terkait dengan personil pengawasan, Bidang Lalu Lintas terkait dengan Rambu dan Bidang Bina Marga dari DPU terkait dengan marka.
Disinggung tentang status jukir yang menggunakan parkir elektronik, Joko menyebut jika para jukir tersebut adalah jukir resmi yang sudah mendapat surat tugas dari Dishub Kota Semarang. Bahkan ia menyebut ciri-ciri jukir resmi yakni memiliki kartu identitas, memiliki kode QRIS, berseragam Batik Semarangan dan menggunakan penutup kepala berupa udeng.
Dari laporan petugas pendamping di lapangan, hingga saat ini masyarakat yang menggunakan transaksi tunai sudah mulai menurun. Sebagian besar transaksi parkir elektronik sudah menggunakan e wallet. Bahkan para pendamping yang membawa e wallet khusus untuk yang masih menggunakan tunai pun sudah banyak berkurang.
"Sudah banyak yang pakai e wallet, dibanding tunai. Tapi untuk e money memang kita belum karena izinnya harus kontak dengan BI. Tapi pakai QRIS ini dulu, paling tidak dilancarkan dulu, baru kita bisa memikirkan ke arah e money," katanya. (-)
Bagikan